WASHINGTON – Klaim tunjangan pengangguran pertama (initial jobless claim) di Amerika Serikat (AS) turun ke angka 310.000 pekan lalu di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang dipicu varian Delta, mencatatkan angka terendah di era pandemi, lapor Departemen Ketenagakerjaan AS pada Kamis (9/9).
Pada pekan yang berakhir pada 4 September, jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran berkurang 35.000 dari level revisi naik pekan sebelumnya yang tercatat di angka 345.000, menurut laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja di Departemen Ketenagakerjaan AS.
Angka terbaru tersebut menandai level terendah untuk klaim tunjangan pengangguran pertama sejak 14 Maret 2020 saat jumlahnya mencapai 256.000. Selama beberapa bulan terakhir, klaim tunjangan pengangguran pertama berkali-kali mencapai level terendah baru selama era pandemi, tetapi tren penurunan ini berulang kali berbalik, yang menunjukkan naik turunnya pemulihan ekonomi.
Laporan terbaru ini juga menunjukkan bahwa jumlah orang yang terus mengambil tunjangan pengangguran reguler tingkat negara bagian pada pekan yang berakhir pada 28 Agustus berkurang 22.000 menjadi 2,78 juta. Angka itu mencapai puncak pada April dan Mei tahun lalu, saat mencapai lebih dari 20 juta.
Sementara itu, total orang yang mengklaim tunjangan di semua program, baik di level negara bagian maupun federal, untuk pekan yang berakhir pada 21 Agustus turun 255.757 menjadi 11,9 juta. Angka itu diperkirakan akan turun signifikan beberapa pekan mendatang mengingat tunjangan pengangguran federal bagi lebih dari 10 juta orang akan berakhir pada Senin (13/9).
Sekitar 7,5 juta pekerja atau lebih akan kehilangan semua tunjangan mereka, termasuk pekerja bisnis pertunjukan dan wiraswasta, sedangkan hampir 3 juta orang akan kehilangan sokongan federal mingguan sebesar 300 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.272) untuk pembayaran pengangguran tingkat negara bagian, menurut laporan terbaru dari The Century Foundation, sebuah lembaga wadah pemikir progresif nonpartisan. [Xinhua]