WASHINGTON – Sejumlah raksasa investasi global menunjukkan kepercayaan yang berkelanjutan terhadap China, dengan mengatakan langkah regulasi baru-baru ini yang diadopsi oleh otoritas China “diperlukan,” menurut analisis CNN baru-baru ini.
Dalam artikel yang mengamati respons terhadap serangkaian tindakan yang diambil China dalam mengatur pasar, CNN menemukan “beberapa nama terbesar dalam bidang manajemen aset mengatakan bahwa saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi.”
Mengacu pada langkah regulasi baru-baru ini sebagai “perlu dan terlambat,” perusahaan-perusahaan ini mengatakan “kisah pertumbuhan China masih menarik.”
“Kasus untuk China dalam jangka panjang masih tidak berubah,” kata Luca Paolini, Kepala Strategi Pictet Asset Management, cabang bank swasta Swiss Pictet Group, yang memiliki aset senilai 746 miliar dolar AS (1 dolar = Rp14.261), seperti dikutip dalam analisis tersebut.
Pictet tidak sendirian, seperti dilaporkan CNN, banyak nama besar di Wall Street, termasuk Fidelity, Goldman Sachs dan BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, juga memberikan saran kepada klien mereka untuk “tetap membeli, meskipun dengan hati-hati.” Victoria Mio, Direktur Asian Equities di Fidelity International, mengungkapkan optimismenya dalam artikel tentang masa depan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. “China masih di jalur pertumbuhan PDB yang baik selama dekade berikutnya,” katanya, seraya merujuk pada peningkatan daya beli oleh kelas menengah.
Beberapa perusahaan, kata artikel itu, optimistis dengan aset-aset China lainnya. Paolini menunjukkan bahwa yuan berkinerja lebih baik daripada mata uang utama lainnya tahun ini, naik 1 persen terhadap dolar AS. Obligasi pemerintah China juga memiliki kinerja tinggi, mencatat return 3,5 persen dibandingkan dengan kerugian 1,1 persen pada indeks obligasi pemerintah global JP Morgan, tolok ukur yang dilacak oleh investor obligasi. “Sudah jelas, China tetap sepenuhnya ‘layak investasi’ bagi investor asing,” katanya. [Xinhua]