BEIJING – Perusahaan-perusahaan industri besar China mencatatkan peningkatan laba yang stabil dalam tujuh bulan pertama tahun ini di tengah pemulihan permintaan pasar yang stabil dan kinerja bisnis yang membaik, tunjuk data resmi pada Jumat (27/8).
Perusahaan-perusahaan industri dengan turnover bisnis tahunan setidaknya 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.224) meraup laba gabungan sebesar 4,92 triliun yuan selama periode tersebut, naik 57,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
Dibandingkan dengan level 2019, laba perusahaan-perusahaan industri besar naik 44,6 persen selama periode Januari-Juli. Kenaikan tersebut menempatkan pertumbuhan rata-rata periode Januari-Juli untuk tahun 2020 dan 2021 di angka 20,2 persen, tunjuk data NBS.
Pada bulan Juli saja, perusahaan-perusahaan industri besar membukukan total laba 703,67 miliar yuan, naik 16,4 persen (yoy).
Meskipun kinerja bisnis perusahaan-perusahaan industri meningkat, pemulihan masih belum merata, dengan laba perusahaan swasta tumbuh relatif lebih lambat.
Perusahaan industri milik negara mencatatkan kenaikan laba 102 persen (yoy) dalam tujuh bulan pertama tahun ini, sedangkan perusahaan swasta melaporkan kenaikan laba 40,2 persen (yoy), ungkap data itu.
Dari ke-41 sektor industri yang ada, 25 di antaranya mencatatkan pertumbuhan laba pada Juli (yoy) dan 31 di antaranya membukukan kenaikan laba dari level 2019, tutur ahli statistik senior NBS Zhu Hong.
Perusahaan pertambangan hulu dan manufaktur bahan baku masing-masing melaporkan peningkatan laba 203 persen dan 50,9 persen (yoy) pada Juli tahun ini.
Sektor manufaktur teknologi tinggi membukukan pertumbuhan laba yang pesat, sedangkan produsen barang konsumen melaporkan pemulihan laba yang stabil pada Juli, sebut Zhu.
Didorong oleh ekspansi vaksin COVID-19 dan produk pencegahan epidemi, laba sektor manufaktur farmasi melonjak 110 persen (yoy) pada Juli, lebih cepat dibandingkan Juni.
Pemulihan yang berkelanjutan di sektor industri sejalan dengan pemulihan ekonomi keseluruhan China. Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, output industri China naik 14,4 persen (yoy).
Mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan industri masih menghadapi berbagai tantangan, seperti biaya yang tinggi dari lonjakan harga komoditas, Zhu mengatakan China harus melakukan upaya berkelanjutan untuk menjaga harga pasar tetap stabil dan mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi perusahaan. [Xinhua]