BEIJING – Output industri nilai tambah China, indikator penting ekonomi, naik 6,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli seiring dengan semakin pulihnya permintaan produksi, menurut data Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Senin (16/8).
Angka tersebut naik 11,5 persen dibandingkan tingkat pada Juli 2019, sehingga rata-rata pertumbuhan selama dua tahun terakhir menjadi 5,6 persen, menurut data NBS.
Dalam tujuh bulan pertama 2021, output industri naik 14,4 persen (yoy), membuat rata-rata pertumbuhan dua tahun menjadi 6,7 persen.
Output industri digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar tertentu yang memiliki turnover bisnis tahunan minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.219).
Dirinci berdasarkan kepemilikan, output sektor swasta naik 6,1 persen (yoy) bulan lalu, sementara output perusahaan-perusahaan milik negara naik 7,2 persen.
Output sektor manufaktur naik 6,2 persen (yoy) di bulan Juli dan sektor pertambangan mencatat pertumbuhan output sebesar 0,6 persen, papar data NBS.
Sektor manufaktur teknologi tinggi China melanjutkan ekspansi pesat di tengah meningkatnya ketahanan negara tersebut dalam pengembangan yang didorong oleh inovasi, sebut juru bicara NBS Fu Linghui pada konferensi pers.
Bulan lalu, output sektor manufaktur teknologi tinggi tumbuh 15,6 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan rata-rata pertumbuhan dua tahun sebesar 12,7 persen.
Industri manufaktur China juga mencatat perkembangan pesat dalam produk-produk baru pada periode tersebut, dengan output kendaraan energi baru melonjak 162,7 persen (yoy), kata Fu.
Data NBS sebelumnya juga menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index/PMI) untuk sektor manufaktur China berada di angka 50,4 pada Juli, mempertahankan posisi di zona ekspansi selama 17 bulan berturut-turut, meskipun ada gangguan aktivitas pabrik akibat suhu tinggi dan banjir.
Pada paruh pertama (H1) tahun ini, perusahaan-perusahaan industri besar China meraup keuntungan gabungan sebesar 4,22 triliun yuan, naik 66,9 persen (yoy). Ekspansi tersebut menempatkan rata-rata pertumbuhan H1 untuk 2020 dan 2021 sebesar 20,6 persen, menurut NBS. [Xinhua]