BEIJING – ekonomi, naik 15,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada paruh pertama (H1) tahun ini, menurut data Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Kamis (15/7).
Angka tersebut membuat rata-rata pertumbuhan H1 dalam dua tahun terakhir menjadi 7 persen, atau 0,2 poin persentase lebih cepat dibandingkan rata-rata pertumbuhan dua tahun kuartal pertama (Q1) dari level 2019, menurut NBS.
Pada kuartal kedua (Q2), output industri China naik 8,9 persen (yoy), sementara pada Juni saja, indikator tersebut naik 8,3 persen (yoy), sebut NBS.
Output industri digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar tertentu yang memiliki turnover bisnis tahunan minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.239).
Dirinci berdasarkan kepemilikan, output sektor swasta naik 18,3 persen (yoy) pada Juni, sementara output perusahaan milik negara naik 11,9 persen.
Di antara tiga sektor utama yakni manufaktur, pertambangan, serta produksi dan pasokan utilitas, output sektor manufaktur menunjukkan pertumbuhan tercepat, dengan kenaikan 17,1 persen (yoy) pada Juni.
Sementara itu, output manufaktur teknologi tinggi mengalami pertumbuhan 22,6 persen pada Juni dibandingkan tahun lalu.
Data per Kamis juga menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) China naik 12,7 persen (yoy) pada H1 2021 berkat semakin kuatnya pemulihan. [Xinhua]