LONDON – Inggris melaporkan 32.548 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, yang menandai penambahan harian tertinggi sejak Januari, menurut data resmi yang dirilis pada Rabu (7/7).
Jumlah kasus virus corona di negara itu kini mencapai 4.990.916.
Negara tersebut juga mencatat tambahan 33 kematian terkait virus corona, sehingga jumlah kematian terkait virus corona di Inggris menjadi 128.301. Angka tersebut hanya mencakup kematian orang yang meninggal dalam waktu 28 hari setelah pertama kali teruji positif.
Lebih dari 45,5 juta orang di Inggris telah menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 dan lebih dari 34 juta orang telah menerima dua dosis, menurut data resmi.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (5/7) mengatakan sebagian besar pembatasan COVID-19 akan dicabut pada 19 Juli sebagai bagian dari tahap terakhir dari peta jalan Inggris keluar dari lockdown. Keputusan ini akan dikonfirmasi kembali pada 12 Juli setelah pemerintah Inggris melakukan peninjauan data terbaru. Rencana tersebut disambut reaksi beragam.
Pemimpin oposisi utama Partai Buruh Keir Starmer menuding Johnson dengan rencananya telah menempatkan negara itu di jalur menuju “musim panas yang penuh kekacauan dan kebingungan,” seperti dilansir Sky News.
Namun ketika menjawab pertanyaan di parlemen, Johnson mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil pendekatan yang hati-hati dengan “beralih dari isolasi mandiri menuju pengujian selama beberapa pekan ke depan,” papar Sky News.
Untuk mengembalikan kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa telah berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus corona. [Xinhua]