SEOUL – Ekspor Korea Selatan (Korsel) membukukan pertumbuhan dua digit dalam 20 hari pertama bulan Juni, mengindikasikan pemulihan permintaan global dari guncangan pandemi COVID-19, demikian ditunjukkan data kantor bea cukai pada Senin (21/6).
Nilai ekspor, yang mencakup sekitar 50 persen dari perekonomian yang dipacu ekspor itu, mencapai 32,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.403) pada periode 1-20 Juni, naik 29,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menurut Layanan Bea Cukai Korea.
Ekspor rata-rata harian melonjak 33,7 persen selama periode 20 hari itu karena kuatnya permintaan untuk barang-barang ekspor utama.
Pengiriman semikonduktor melonjak 28,5 persen, sedangkan ekspor perangkat telekomunikasi seperti ponsel pintar naik 15,8 persen.
Ekspor mobil dan produk minyak bumi masing-masing meroket 62,2 persen dan 58,6 persen, namun ekspor kapal dan komputer pada periode tersebut turun.
Ekspor ke China, mitra dagang terbesar Korsel, mencatat kenaikan sebesar 7,9 persen, sementara ekspor ke Amerika Serikat dan Uni Eropa melonjak lebih dari 40 persen.
Pengiriman ke Vietnam, Jepang, dan Timur Tengah seluruhnya mengalami pertumbuhan dua digit selama 20 hari pertama bulan ini.
Impor meningkat 29,1 persen secara tahunan menjadi 32,1 miliar dolar AS dalam periode 20 hari itu, sehingga surplus perdagangan tercatat di angka 0,3 miliar dolar AS.
Impor minyak mentah meningkat dua kali lipat lebih pada periode tersebut, sementara impor cip, produk minyak, dan mobil naik dua digit. [Xinhua]