BANGKOK – Thailand menargetkan untuk sepenuhnya kembali membuka diri untuk menerima kedatangan pelancong asing dalam 120 hari ke depan, dan menyuntikkan setidaknya satu dosis vaksin kepada sekitar 50 juta orang paling lambat Oktober mendatang guna memulihkan kembali perekonomian, ujar Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha pada Rabu (16/6).
Sebelum skala pembukaan kembali diperluas, destinasi pariwisata yang telah siap dapat menerima pelancong asing yang sudah divaksinasi lengkap tanpa persyaratan karantina, dengan Phuket menjadi wilayah percontohan pertama, tutur Prayut dalam pidato yang disiarkan melalui televisi.
Thailand berencana melakukan inokulasi rata-rata sekitar 10 juta dosis vaksin setiap bulannya mulai Juli nanti. Kemudian, pada awal Oktober, sekitar 50 juta orang akan menerima setidaknya satu dosis, imbuh Prayut.
Walau keputusan ini bisa berisiko meningkatkan penularan, lanjutnya, “jika kita mempertimbangkan kebutuhan ekonomi warga, sudah waktunya kita mengambil risiko yang sudah diperhitungkan itu. Prioritas bagi negara kita sekarang harus ditingkatkan ke level berikutnya.”
Dihantam pandemi, tahun lalu Thailand mencatatkan resesi ekonomi terburuknya dalam lebih dari dua dekade, dengan penggerak pertumbuhan utamanya, yakni sektor pariwisata, masih tertatih-tatih.
Negara itu berjuang mengatasi lonjakan tajam angka infeksi sejak April, gelombang wabah COVID-19 terburuknya sejauh ini, dengan lebih dari 80 persen kasus totalnya dilaporkan dalam 10 pekan terakhir.
Pada Rabu, Thailand melaporkan 2.331 kasus baru, mendongkrak total kasus menjadi 204.595. Kasus kematian bertambah 40 menjadi 1.525 jiwa.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bangkok. (XHTV)