CANBERRA – Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg membela keputusan untuk mengakhiri skema subsidi upah wabah virus corona dari pemerintah setelah ribuan orang lepas dari bantuan pemerintah pada April.
Menurut data yang dirilis oleh The Australian pada Senin (3/5), sebanyak 93.000 warga Australia dikeluarkan dari daftar penerima bantuan pemerintah pada April setelah skema JobKeeper, yang diperkenalkan untuk merangsang perekonomian selama pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) virus corona, berakhir pada Maret.
Data tersebut bertolak belakang dengan peringatan dari para ekonom bahwa mengakhiri JobKeeper akan menyebabkan lonjakan tingkat pengangguran di Australia, yang tercatat 5,6 persen pada Maret dibandingkan dengan perkiraan Kementerian Keuangan pada Desember sebesar 7,5 persen.
Artinya, skema tersebut hanya akan membebani pemerintah sekitar 88 miliar dolar Australia (1 dolar Australia = Rp11.227), dibandingkan sekitar 101 miliar dolar Australia yang diperkirakan dalam anggaran federal untuk tahun 2020/2021.
“Mengakhiri JobKeeper adalah keputusan yang tepat bagi ekonomi, untuk pasar tenaga kerja dan anggaran,” kata Frydenberg kepada The Australian.
“Meskipun ini menggembirakan, masih banyak yang harus dilakukan.”
Frydenberg akan menyerahkan anggaran federal untuk tahun keuangan 2021/2022 pada 11 Mei setelah sebelumnya mengumumkan akan fokus menekan angka pengangguran di bawah 5 persen. [Xinhua]