CHENGDU – Otoritas margasatwa mengatakan pihaknya berhasil mengabadikan rekaman video langka dua ekor panda yang terlibat pertarungan sedemikian sengit hingga wajah salah satu panda berlumuran darah.
Pertarungan selama 17 menit itu terjadi pada sekitar tengah malam di antara 9 dan 10 Desember di sebuah lapangan bersalju dengan beberapa pohon muda yang patah di suaka alam Haoziping di wilayah Pingwu, Provinsi Sichuan, China barat daya, menurut pihak Taman Nasional Panda Raksasa.
Cuplikan video yang diambil dari kamera inframerah itu menunjukkan kedua panda, yang tergolong sebagai hewan yang terancam punah, saling menyerang bagian kepala, memiting, dan bergumul hingga tampak seperti bola berbulu hitam dan putih.
Dalam salah satu cuplikan, seekor panda tampak terdorong ke tanah dengan bercak darah yang terlihat jelas pada wajahnya.
Para ahli mengatakan jenis kelamin dari kedua panda yang bertarung itu belum dapat dipastikan, namun jika dinilai dari gaya bertarung mereka, kemungkinan keduanya adalah panda jantan yang bersaing untuk mendapatkan pasangan.
“Panda liar biasanya menggeram saat terlibat konfrontasi atau bersaing memperebutkan wilayah. Pertarungan sengit hanya terjadi saat musim kawin,” kata Zhang Hemin, pakar panda di suaka tersebut.
Zhang mengatakan pertarungan musim kawin dapat terjadi ketika seekor panda jantan memaksa panda betina untuk kawin dengannya, namun intensitas pertarungan dalam rekaman video tersebut menunjukkan bahwa besar kemungkinan pertarungan itu terjadi antara dua panda jantan yang berebut kesempatan untuk kawin dengan panda betina yang berada di dekat mereka.
Meskipun bulan Desember sedikit terlalu awal bagi panda untuk kawin, pengamatan lapangan sebelumnya pernah mencatat kejadian serupa, katanya.
Para pakar mengatakan ada banyak lokasi kawin panda yang ditemukan selama musim kawin kali ini. “Ini mengindikasikan kesuburan yang kuat dari populasi panda liar dan bahwa habitat mereka telah dilindungi secara efektif.”
Zhong Junde, kepala patroli margasatwa di suaka alam Haoziping, mengatakan setelah pertarungan tersebut diketahui, timnya melakukan pencarian menggunakan gambar inframerah lainnya namun tidak menemukan jejak panda yang terluka. Mereka berencana memperluas area pemantauan guna melacak keberadaannya. [Xinhua]