HONG KONG – Penyempurnaan sistem pemilihan umum (pemilu) Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong akan membawa pengoperasian badan legislatif dan administrasi pemerintah SAR Hong Kong kembali ke jalur yang benar. Selain itu, penerapan prinsip “para patriot yang mengelola Hong Kong” akan membuka perspektif baru dalam memanfaatkan sumber daya manusia, kata Kepala Eksekutif SAR Hong Kong pertama, Tung Chee-hwa.
Warga Hong Kong harus berjuang bersama dalam persatuan untuk menyongsong era keemasan yang menonjolkan peralihan Hong Kong dari kekacauan menuju ketertiban dan dari ketertiban menuju kemakmuran, ujar Tung, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People’s Political Consultative Conference/CPPCC), kepada Xinhua dalam wawancara baru-baru ini.
“PARA PATRIOT YANG MENGELOLA HONG KONG” TIDAK DIMAKSUDKAN UNTUK MENEKAN OPOSISI
Badan legislatif tertinggi China pada Selasa (30/3) memberikan suara dukungannya untuk mengesahkan amendemen Lampiran I dan Lampiran II Undang-Undang Dasar (UUD) SAR Hong Kong, yang secara sistematis mengubah dan menyempurnakan metode pemilihan kepala eksekutif dan pembentukan Dewan Legislatif (Legislative Council/LegCo).
Amendemen ini diloloskan dalam rapat penutupan sesi ke-27 Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) ke-13.
Penyempurnaan sistem pemilu Hong Kong akan memberikan ruang yang lebih besar bagi keikutsertaan berbagai organisasi politik di seluruh spektrum politik, ujar Tung.
“Berbagai tempat di seluruh dunia memiliki sistem pemilu yang berbeda, baik di Amerika Serikat, Inggris, India, atau Singapura. Siapa yang bisa mengatakan mana sistem terbaik?”
“Ujian akhir bagi metode pemilu apa pun adalah apakah metode itu bisa mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” lanjutnya.
Sejumlah kalangan mungkin merasa khawatir bahwa tujuan otoritas pusat menyempurnakan sistem pemilu Hong Kong dan menerapkan prinsip “para patriot yang mengelola Hong Kong” adalah untuk menekan opini oposisi. Menanggapi hal itu, Tung mengatakan prinsip “para patriot yang mengelola Hong Kong” tidak ditujukan untuk mengincar pihak oposisi, melainkan segelintir pengganggu anti-China.
“Hong Kong merupakan masyarakat yang beragam, dengan hak dan kebebasan warganya dijamin oleh UUD,” sebut Tung.
“Warga telah diizinkan dan akan terus diizinkan menyampaikan opini mereka terhadap kebijakan tertentu atau bahkan mengkritik pejabat pemerintah, selama dilakukan sesuai hukum berdasarkan sikap menghormati kedaulatan nasional, keamanan, serta kepentingan pembangunan,” paparnya.
“Hong Kong menawarkan ruang partisipasi politik yang luas bagi mereka yang bersedia secara tulus menjunjung tinggi tatanan konstitusional sebagaimana dijabarkan dalam Konstitusi dan UUD, memberikan kontribusi solid bagi kemakmuran dan stabilitas jangka panjang Hong Kong, serta tidak melibatkan diri dengan para pengganggu anti-China,” tambah Tung.
Kekacauan di Hong Kong selama beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa segelintir pengganggu anti-China mengeksploitasi celah dalam sistem pemilu untuk menyusup ke dalam struktur pemerintahan SAR Hong Kong, yang sangat membahayakan keamanan nasional dan kesejahteraan warga, kata Tung.
Oleh karena itu, otoritas pusat bertindak berdasarkan prinsip “para patriot yang mengelola Hong Kong” guna menyempurnakan sistem pemilu, sehingga dapat menutup celah tersebut dari akarnya serta memastikan penerapan prinsip “satu negara, dua sistem” yang stabil dan berkelanjutan, imbuhnya.
BERJUANG DEMI KEMAKMURAN UNTUK MENDAPATKAN KEMBALI PERAN GLOBAL
Dalam beberapa tahun terakhir, Hong Kong mengalami serangkaian peristiwa politik, dan dilanda pandemi COVID-19 sejak tahun lalu. Sebagai akibatnya, pembangunan ekonomi Hong Kong dan penghidupan warganya pun terdampak keras.
Dalam situasi ini, penyempurnaan sistem pemilu akan membantu Hong Kong keluar dari kekacauan, serta meletakkan fondasi yang solid bagi kemakmuran dan stabilitas perekonomiannya, kata Tung.
“Sebagai perekonomian yang sangat terbuka dan berorientasi ekspor, Hong Kong harus menarik para investor dan wisatawan dari seluruh dunia. Lingkungan sosial yang damai selalu menjadi fondasi kesuksesan Hong Kong di masa lalu,” tuturnya.
Fakta membuktikan bahwa gerakan ilegal “Occupy Central” pada 2014 dan kerusuhan sosial terkait usulan rancangan undang-undang amendemen pada 2019 telah menimbulkan kerusakan parah pada stabilitas sosial Hong Kong, juga mengikis kepercayaan para investor dan wisatawan, sehingga berdampak sangat merugikan bagi perekonomian Hong Kong.
Penyempurnaan sistem pemilu akan membantu melindungi pembangunan ekonomi Hong Kong agar tidak disandera oleh politik pemilu yang jahat dan mencegah berbagai kekuatan politik mengganggu pasar melalui pemilu, tambahnya.
Pertemuan “dua sesi” pada Maret tahun ini mengesahkan Rencana Lima Tahun China ke-14. Dalam rencana tersebut, pemerintah pusat menyatakan dukungan eksplisit kepada Hong Kong untuk meningkatkan posisinya sebagai pusat keuangan, pengiriman, dan perdagangan global, maupun sebagai pusat aviasi global, serta membangun daerah itu sendiri menjadi pusat internasional untuk inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan pusat terkemuka bagi layanan penyelesaian sengketa dan hukum internasional di kawasan Asia Pasifik.
Tung menyatakan keyakinan penuhnya pada pembangunan Hong Kong di masa depan.
“Undang-Undang Republik Rakyat China tentang Pemeliharaan Keamanan Nasional di SAR Hong Kong membantu Hong Kong beralih dari kekacauan menuju ketertiban. Namun, pemulihan stabilitas sosial saja tidak cukup. Kita sekarang harus berjuang demi kemakmuran.”
Pembangunan yang pesat dan reformasi mendalam di China telah menyajikan peluang yang belum pernah ada sebelumnya bagi Hong Kong. Pemerintah pusat sangat menghargai peran Hong Kong dalam memajukan pembangunan Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau. Hong Kong diidentifikasikan sebagai salah satu mesin inti bagi kawasan tersebut, imbuh Tung.
“Dengan berpartisipasi dalam strategi nasional seperti Rencana Lima Tahun ke-14 dan Kawasan Teluk Besar, saya yakin Hong Kong pasti akan bisa sekali lagi melakukan lompatan ekonomi,” tutur Tung. “Poin kuncinya adalah mendorong pengetahuan dan pemahaman publik terhadap negara, serta mengembangkan konsep nasional dan visi luas warga Hong Kong.”
MEMBANGUN KOTA HARAPAN
Sebagai Kepala Eksekutif SAR Hong Kong pertama, Tung merasa sangat tersentuh oleh pembangunan Hong Kong sejak kembalinya daerah administratif khusus tersebut ke pangkuan ibu pertiwi.
“Kita harus bekerja bersama untuk membangun Hong Kong dengan ekonomi yang berkembang pesat, kebudayaan yang kian maju, bisnis yang semakin hidup, dan keluarga-keluarga yang harmonis, serta menjadikan Hong Kong tempat di mana mereka yang miskin dan sakit merasa diperlakukan dengan hangat, kalangan akar rumput bisa hidup dengan bermartabat, kelas menengah boleh sepenuhnya melakukan apa yang menjadi keahlian mereka, dan generasi muda kembali punya harapan,” papar Tung.
“Saya sering katakan kepada teman-teman dari mancanegara bahwa China bisa membuat keajaiban masyhur di dunia hanya dalam beberapa dekade dan rahasianya adalah ‘keseluruhan negara melayani warga dan semua warga melayani negara’,” ujar Tung.
Target yang harus diperjuangkan Hong Kong adalah untuk mematuhi prinsip bahwa warga menjadi prioritas serta terus menyampaikan aspirasi warga demi kehidupan yang lebih baik, imbuhnya.
Sebagai salah satu kota terkaya di China, Hong Kong punya kemampuan, sumber daya, dan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi warganya sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati buah pembangunan ekonomi, lanjutnya.
Menyebutkan bahwa Hong Kong kini sedang menghadapi berbagai masalah yang begitu mengakar seperti kurangnya perumahan, kesenjangan ekstrem antara orang kaya dan orang miskin, serta kesulitan dalam pengembangan generasi muda di masa mendatang, Tung yakin bahwa pendekatan multibidang harus diambil guna menangani masalah-masalah yang menumpuk dan rumit tersebut.
“Kita harus terus memberikan rasa kepuasan, kebahagiaan, dan keamanan yang lebih besar kepada warga agar dapat membangun Hong Kong menjadi kota harapan di mana orang-orang bisa hidup dan bekerja dalam kedamaian dan kepuasan, serta mewujudkan impian mereka,” ucap Tung.
Tung juga mendorong generasi muda di Hong Kong untuk mengeksplorasi sejarah panjang dan kebudayaan China yang menakjubkan serta melihat sendiri pembangunan besar dan prospek luas yang dihadirkan negara.
TEKAD, KEBERANIAN, VISI DIPERLUKAN UNTUK MENGATASI MASALAH PERUMAHAN DI HONG KONG
Tung memandang perumahan sebagai masalah paling besar dan mendesak yang bercokol di masyarakat Hong Kong.
Untuk menyelesaikan masalah perumahan, pemerintah SAR Hong Kong tidak hanya memerlukan sumber daya, teknologi, dan bakat, tetapi terutama juga tekad kuat, keberanian besar, serta visi ambisius, kata Tung.
“Kita harus belajar dari China Daratan. Otoritas pusat mengungkap Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) dan tujuan jangka panjang hingga 2035, yang menjabarkan peta jalan untuk pembangunan nasional dalam 15 tahun ke depan, menunjukkan tekad, keberanian, dan visi pemerintah pusat,” ujar Tung. Dia pun menambahkan bahwa Hong Kong juga memerlukan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah perumahan.
Masalah perumahan di Hong Kong terletak pada kelangkaan pasokan lahan. Menurut studi wadah pemikir Our Hong Kong Foundation, Hong Kong memerlukan lebih dari 9.000 hektare lahan baru selama tiga dekade ke depan.
Tung yakin bahwa rencana reklamasi skala besar di luar Pelabuhan Victoria yang dikemukakan oleh Our Hong Kong Foundation dan Lantau Tomorrow Vision (LTV) dari pemerintah SAR Hong Kong, untuk membangun sebuah pulau reklamasi di lepas pantai Pulau Lantau merupakan metode paling efektif untuk meningkatkan pasokan lahan di Hong Kong.
Tung mengatakan bahwa sangat penting untuk mencapai konsensus di tengah masyarakat Hong Kong demi mencari solusi dari masalah perumahan ini.
Seperti kata pepatah “Seseorang baru akan bisa memiliki kedamaian batin jika sudah memiliki sebidang tanah”, masalah perumahan berkaitan dengan stabilitas dan kemakmuran jangka panjang Hong Kong serta penghidupan setiap warga Hong Kong.
Tung mengimbau warga Hong Kong untuk mendukung pemerintah SAR Hong Kong dalam menyelesaikan masalah kurangnya perumahan dengan mengesampingkan sengketa politik dan kepentingan pribadi demi kepentingan seluruh masyarakat Hong Kong dan kesejahteraan jangka panjang warga Hong Kong. [Xinhua]