[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=uPPZvWcQH4o” lightbox=0 lightboxsize=1 lightboxwidth=960 lightboxheight=540 autoopen=0 autoopendelay=0 autoclose=0 lightboxtitle=”” lightboxgroup=”” lightboxshownavigation=0 showimage=”” lightboxoptions=”” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 autoplay=0 loop=0 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://www.wartabuana.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]DHAKA – Beberapa rumah sakit dan klinik di Bangladesh kembali diserbu sejumlah besar peminat tes COVID-19, saat negara itu memasuki apa yang oleh para ahli disebut sebagai gelombang kedua pandemi.
Antrean panjang warga terlihat di luar banyak rumah sakit di ibu kota Dhaka pada Rabu (24/3), ketika negara itu melaporkan lonjakan tertinggi kasus baru COVID-19 dan kematian dalam beberapa bulan terakhir.
Bangladesh melaporkan 3.567 kasus baru COVID-19 dan tambahan 25 kematian pada Rabu, menambah jumlah kasus menjadi 580.808 dan total kematian menjadi 8.763, demikian menurut Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (Directorate General of Health Services/DGHS) Bangladesh.
Data resmi menunjukkan bahwa 27.502 sampel telah diuji di seluruh penjuru Bangladesh dalam 24 jam terakhir sebelum diumumkan.
Total pasien sembuh di negara itu mencapai 527.909 orang termasuk tambahan 1.915 pasien sembuh pada Rabu, sebut DGHS.
Menurut data resmi, tingkat kematian akibat COVID-19 di Bangladesh saat ini tercatat di angka 1,51 persen, sementara tingkat kesembuhan mencapai 90,89 persen.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Dhaka. (XHTV)