WARTABUANA – Beijing akan melonggarkan sejumlah pembatasan COVID-19 mulai Selasa (16/3) setelah ibu kota China tersebut tidak mencatatkan kasus penularan lokal baru selama lebih dari sebulan, demikian disampaikan pemerintah Kota Beijing pada Senin (15/3).
Orang-orang yang tiba di Beijing dari daerah-daerah berisiko rendah di China tidak harus menunjukkan hasil tes asam nukleat negatif, dan layanan taksi serta berbagi tumpangan daring (online) antara Beijing dan kota-kota lainnya akan kembali beroperasi, kata Xu Hejian, juru bicara pemerintah Kota Beijing.
Pemeriksaan suhu tubuh juga tidak diperlukan lagi di akses masuk kawasan permukiman dan desa, sementara tempat-tempat budaya dan hiburan di dalam serta luar ruangan seperti taman, objek wisata, perpustakaan, museum, dan teater akan diizinkan menerima pengunjung hingga 75 persen kapasitas, ujar Xu. Kegiatan promosi penjualan juga akan diizinkan, imbuhnya.
Pasien yang mengalami demam harus menjalani tes asam nukleat, sementara tes antibodi tidak lagi diwajibkan bagi mereka. Mahasiswa universitas dari luar Beijing juga dapat kembali ke kampus dengan menunjukkan kode kesehatan hijau, menurut pemerintah kota tersebut. [Xinhua]