WARTABUANA – Pemerintah Kanada mengumumkan bahwa pihaknya menetapkan 11 Maret sebagai Hari Nasional untuk memperingati para korban yang meninggal akibat COVID-19.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dalam pernyataannya pada Senin (8/3) bahwa penetapan ini juga akan menunjukkan refleksi tentang dampak signifikan yang dirasakan semua orang akibat COVID-19, mulai dari isolasi dan pengangguran hingga hilangnya waktu kebersamaan dengan teman dan keluarga.
“Di awal tahun lalu, kehidupan kita, maupun kehidupan semua orang di seluruh dunia, berubah selamanya oleh kemunculan COVID-19,” ujar Trudeau. “Hari ini, setahun setelah kematian warga Kanada pertama yang diketahui disebabkan oleh penyakit ini, kita mengenang kepergian lebih dari 22.000 orang tua, saudara, teman, dan orang tercinta.”
“Selama krisis ini, warga Kanada tetap tabah. Mereka membantu tetangga, berderma melalui berbagai organisasi, memasang tanda di jendela untuk mendukung para tenaga kesehatan kita, serta mengulurkan tangan kapan pun di saat memungkinkan,” papar Trudeau dalam pernyataan.
Trudeau menyampaikan bahwa semua warga Kanada mengalami kehilangan dan berkorban selama setahun terakhir. “Seiring kita terus mengatasi dampak yang ditimbulkan pandemi global, pemerintah akan terus melakukan segala upaya yang diperlukan, selama apa pun itu, untuk mendukung Anda.”
“Kita semua mempunyai peran yang harus dijalani untuk mengakhiri pandemi ini, dan krisis belum berlalu. Sebagai pengakuan atas seberapa jauh kita telah melangkah dan seberapa jauh kita masih harus terus melangkah,” imbuh Trudeau.
Sampai dengan Senin sore, Kanada melaporkan total kumulatif 888.952 kasus COVID-19 dengan 22.259 kematian, menurut CTV.

Hingga 7 Maret, total 2.039 kasus varian COVID-19 telah dilaporkan di seluruh Kanada, termasuk 1.905 kasus varian B.1.1.7, 121 kasus varian B.1.351, dan 13 kasus varian P.1, menurut Badan Kesehatan Publik Kanada pada Senin.
Ontario melaporkan 1.631 kasus baru COVID-19 pada Senin yang sama dan 10 kematian baru. Jumlah pasien rawat inap di provinsi ini adalah 626 orang, dengan 282 pasien COVID-19 berada di unit perawatan intensif.
Perintah untuk tetap berada di rumah (stay-at-home) bagi Toronto, Peel Region, dan Teluk Utara telah dicabut pada Senin itu setelah Provinsi Ontario memperlonggar pembatasan pandemi. Ketiganya merupakan wilayah terakhir di Ontario yang masih menerapkan perintah tersebut, dan kini beralih kembali ke kerangka tanggap pandemi berkode warna dari pemerintah.
Provinsi Quebec melaporkan 579 kasus baru dan sembilan kematian baru pada Senin yang sama. Orang-orang di banyak bagian di provinsi itu akan bisa makan di restoran dan berolahraga di pusat kebugaran mulai Senin setelah lima wilayah diturunkan dari level merah ke level oranye berdasarkan sistem level kewaspadaan pandemi berkode warna di provinsi itu. [Xinhua]