WARTABUANA -Pemerintah Argentina resmi menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 nonaktif yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, Sinopharm, demikian menurut resolusi yang ditandatangani pada Minggu (21/2) oleh Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti.
Resolusi itu ditandatangani oleh Vizzotti setelah Administrasi Obat-obatan, Makanan, dan Teknologi Medis Nasional menganjurkan kementerian kesehatan negara tersebut untuk memasukkan vaksin Sinopharm ke dalam rencana inokulasi nasional untuk memerangi COVID-19.
Juru bicara Vizzotti menekankan bahwa uji klinis vaksin Sinopharm menunjukkan vaksin tersebut “aman dan efektif.”
Vaksin Sinopharm dari China merupakan vaksin kelima yang disetujui oleh Argentina, setelah vaksin Pfizer-BioNTech, vaksin Sputnik V buatan Rusia, vaksin AstraZeneca dari Inggris, dan vaksin Covishield yang diproduksi oleh Institut Serum India.
Menurut akun media sosial Presiden Argentina Alberto Fernandez, “lebih dari 700 ribu orang telah menerima dosis vaksin COVID-19 itu. Lebih dari 400 ribu orang sudah menerima dua dosis vaksin tersebut dan mereka telah diimunisasi.”
“Tingkat vaksinasi akan dipercepat dengan kedatangan lebih banyak vaksin di negara ini,” ujar Fernandez.
Hingga Minggu malam waktu setempat, negara Amerika Selatan itu telah melaporkan 2.064.334 kasus dan 51.198 kematian akibat penyakit tersebut. [Xinhua]