WARTABUANA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS) baru-baru ini melakukan eksperimen untuk meningkatkan kesesuaian posisi pemakaian masker di tengah pandemi COVID-19, dan mengindikasikan bahwa kombinasi masker kain dan masker medis dapat mengurangi paparan virus yang dialami pemakainya hingga lebih dari 90 persen.
Pada Januari, CDC melakukan eksperimen untuk menilai dua cara meningkatkan kesesuaian posisi pemakaian masker medis, yaitu memakai masker kain di atas masker medis, dan mengikat tali telinga masker medis kemudian menyelipkan dan meratakan bagian bahan yang menempel pada wajah.
Setiap modifikasi secara signifikan meningkatkan kontrol sumber dan mengurangi paparan yang dialami pemakainya, menurut laporan yang dirilis oleh CDC pada Rabu (10/2).
Berdasarkan eksperimen yang mengukur efisiensi filtrasi berbagai masker kain dan masker medis, diperkirakan bahwa posisi lebih baik yang dicapai dengan menggabungkan kedua tipe masker ini, yaitu dengan mengenakan masker kain di atas masker medis, dapat mengurangi paparan virus yang dialami pemakainya hingga lebih dari 90 persen,” kata laporan itu.
Eksperimen berbasis laboratorium ini menyoroti pentingnya posisi pemakaian masker untuk mengoptimalkan fungsi masker.
Hingga kekebalan populasi yang dipicu oleh vaksin tercapai, penggunaan masker secara universal adalah cara yang sangat efektif untuk memperlambat penyebaran SARS-CoV-2 bila dikombinasikan dengan langkah perlindungan lainnya, seperti menjaga jarak fisik, menghindari keramaian dan area indoor berventilasi buruk, serta menjaga kebersihan tangan dengan baik, menurut CDC.
Presiden AS Joe Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif setelah pelantikannya, dengan perintah eksekutif pertama fokus pada tantangan untuk memakai masker di tengah pandemi COVID-19.
Perintah eksekutif “100 Days Masking Challenge” mewajibkan penggunaan masker dan penerapan jaga jarak fisik di semua gedung federal, di seluruh lahan federal, dan oleh karyawan serta pegawai kontrak federal.
Per 1 Februari, 14 negara bagian di AS dan Distrik Columbia memberlakukan perintah penggunaan masker universal, menurut CDC. Pemakaian masker juga diwajibkan melalui perintah eksekutif untuk properti federal AS serta kendaraan transportasi domestik maupun internasional.
AS telah melaporkan hampir 27,24 juta kasus COVID-19 dengan lebih dari 469.800 kematian akibat penyakit itu hingga Rabu sore waktu setempat, menurut perhitungan waktu nyata (real time) oleh Universitas Johns Hopkins. [Xinhua]