WARTABUANA – Facebook meningkatkan upayanya untuk menghapus lebih banyak konspirasi terkait COVID-19 yang menghalangi pelaksanaan vaksinasi, menurut pengumuman raksasa media sosial tersebut.
“Sejak Desember, kami telah menghapus sejumlah hoaks tentang vaksin COVID-19 yang telah dibantah oleh pakar kesehatan masyarakat. Hari ini, setelah berkonsultasi dengan beberapa organisasi kesehatan terkemuka, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kami memperluas daftar hoaks yang akan kami hapus guna menyertakan tambahan klaim tentang coronavirus dan vaksin yang sudah dibantah,” kata Facebook pada Senin (8/2).
Menurut aturan baru tersebut, Facebook akan menghapus unggahan yang mengklaim bahwa vaksin COVID-19 tidak efektif, bahwa “tertular penyakit itu lebih aman dibanding diberi vaksin,” dan bahwa vaksin itu beracun, berbahaya atau mengakibatkan autisme.
Facebook akan memberlakukan kebijakan baru itu dengan fokus khusus pada laman, grup, dan akun yang melanggar aturan, serta memperluas penerapannya dalam beberapa pekan mendatang. Perusahaan itu juga memperingatkan bahwa grup, laman, dan akun di Facebook dan Instagram yang berulang kali membagikan klaim yang sudah dibantah dapat sepenuhnya dihapus.
“Kebijakan baru ini akan membantu kami untuk terus mengambil tindakan agresif terhadap hoaks tentang COVID-19 dan vaksin,” sebut perusahaan itu.
Facebook telah mengambil sejumlah langkah untuk membatasi hoaks tentang vaksin COVID-19 sejak Desember 2020, menghapus unggahan yang mengandung hoaks tentang vaksin, seperti “kebohongan yang menyatakan bahwa vaksin COVID-19 mengandung mikrocip.” [Xinhua]