WARTABUANA – Melakoni hobi biasanya butuh biaya. Bahkan banyak hobi yang mengeruk kantong hingga dalam. Tapi bagi mereka yang kreatif dan pandai membaca peluang, hobi bisa menghasilkan uang, seperti yang dilakukan Sjah Nur Hidayat yang memproduksi benang “Gelasan Joksyn” untuk bermain layang-layang.
Selain karena hobi, pria asal Ngawi, Jawa Timur ini juga tergugah memproduksi benang gelasan karena kondisi serba sulit gegara Pandemi Covid-19. “Kita tak ingin situasi ini terus berlangsung. Perang melawan Covid-19 jauh dari selesai. Tapi jangan menyerah. Kuncinya adalah kedisiplinan, tetap kreatif dan produktif,” ujar Sjah Nur saat tumpengan dan doa syukuran launching “Gelasan Joksyn” di kediamannya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur pada Sabtu (21/11/20202).
Selain menjadi bidang usahanya yang baru, produk benang “Gelasan Joksyn” juga bagian dari usahanya mensupport kegiatan bersifat kultural dan hobi.
Menurutnya, layang-layang merupakan permainan tradisional yang sudah menjadi budaya bangsa Indonesia. Faktanya beragam permainan modern tak membuat para pemain layang-layang berhenti menyalurkan hobi.
“Jadi merilis produk benang gelasan ini berawal dari rasa kecintaan saya terhadap layang-layang. Termasuk ingin melestarikan permainan tradisional asli dari Indonesia,” papar Ketua Umum Laskar Ngawi ini.
Pria bertambut gondrong kelahiran Karang Tengah Kota, Ngawi ini, ingin mengajak masyarakat mengembalikan kebahagiaan masa kecil melalui permainan layang-layang.
“Selain menghibur, bermain layang-layang termasuk olahraga. Masa kecil tidak bisa membeli benang gelasan, kinilah saatnya. Permainan layang-layang bukan hanya monopoli anak-anak, tapi orang dewasa pun tak ada salahnya,” ujarnya.
Dalam memproduksi “Gelasan Joksyn” ini Sjah Nur menggandeng pengrajin legendaris Yudho Lee dari Bandung yang dikenal sebagai owner gelasan Joker Kites. Produk racikan Yudho Lee yang berkualitas menjadi alasan untuk meminangnya.
Ada lima varian yang dilempar ke pasaran lokal maupun mancanegara, seperti ke Brazil, Pakistan dan Brunei Darussalam. Menariknya, Sjah Nur menyertakan nama-nama anaknya menjadi brand dalam produksi Gelasan Joksyn. Antara lain; Joksyn Rupatanera, Joksyn The Hero, dan Joksyn King Vero.
Produksi perdana lima varian itu hanya disebar sekitar 1000 kelos. “Saya sengaja tidak menggeber produksi karena ingin mengedepankan kualitas,” ujar Sjah Nur.[]