WARTABUANA – Ulang tahun kedua Katalisator Muda (KaMu) Indonesia dimeriahkan dengan pembacaan pusis bertajuk “Lentera Kata: Kekerasan Seksual”. Acara ini dilakukan dengan kolaborasi dan Kerjasama dengan Sindikat Komuniti dan di dukung oleh Kopi Bang Prend Kemang.
Katalisator Muda (KaMu) Indonesia adalah organisasi pemuda yang membantu mewujudkan lingkungan di mana setiap pemuda bisa bebas dari segala bentuk kekerasan dan dapat menyelesaikan konflik tanpa kekerasan. Dalam melakukan hal itu, KaMu berupaya mengubah perspektif bahwa kekerasan bukanlah jawaban dan mempersiapkan pemuda untuk menjadi katalis perdamaian di masyarakat mereka masing-masing melalui forum (Forum X), kampanye media (Media Y), dan pembangunan kapasitas (Hero Z).
Faktanya, kini kasus kekerasan dan rasisme di Indonesia semakin memburuk setiap harinya dan perspektif dimana konflik dapat diselesaikan dengan kekerasan masih terus diyakini dan dilakukan oleh pemuda di seluruh Indonesia.
Di 2019 terdapat 431.471 kasus kekerasan yang dilaporkan yang melibatkan pemuda sebagai korban atau pelaku. Urgensi perubahan dan menstimulasi peran pemuda sebagai katalis perdamaian diperlukan untuk terealisasi sesegera mungkin agar mencegah terjadinya konflik dan kekerasan lainnya.
“KaMu berkomitmen akan memerangi semua itu dengan pendekatan-pendekatan yang inklusif terhadap anak muda Indonesia”
Berdasarkan fakta itu, Malam Puisi Lentera Kata, mengajak anak muda untuk bangkit bersama melawan kekerasan seksual yang terjadi pada mereka melalui sajak-sajak puisi yang menggelorakan aksi berkelanjutan untuk Bersatu bersikap memerangi kekerasan seksual di ranah anak muda Indonesia.
Perayaan ulag tahun KaMu itu digelar dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat seperti penggunaan masker, hand sanitizer dan menjaga jarak. Acara ulang tahun Katalisator Muda (KaMu) Indonesia yang kedua ini meriahkan dengan pembacaan 52 puisi perihal kekerasan seksual di kalangan anak muda.
Rahmat Ginanjar, selaku penasehat dari Katalisator Muda (KaMu) Indonesia mengatakan bahwa, urgensi untuk menciptakan anak muda sebagai katalis perubahan dalam bidang kekerasan sangat diperlukan, melihat banyaknya kasus yang terjadi di seluruh Indonesia.
“Maka dari itu, KaMu bisa menjadi solusi atas masalah terkait. KaMu kini tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, selain meningkatkan pemahaman mengenai konflik dan kekerasan, selanjutnya KaMu juga akan mengambil peran dalam pembentukan jiwa kreatif anak muda demi memajukan ekonomi kreatif Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Randa Sandhita, Founder & Executive Director Katalisator Muda (KaMu) Indonesia, mempertegas bahwa KaMu akan terus mengembangkan sayapnya di seluruh Indonesia untuk menyebarkan pemahaman yang mumpuni bagaimana menyelesaikan konflik di kehidupan sehari-hari agar tidak menghasilkan kekerasan, terlebih kekerasan yang sering dijadikan trend oleh para pemuda agar terlihat keren dan diakui oleh sekitarnya, seperti perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi, bahkan kekerasan extrimisme.
“KaMu berkomitmen akan memerangi semua itu dengan pendekatan-pendekatan yang inklusif terhadap anak muda Indonesia,” tegasnya.
Dalam dua tahun terakhir, Terdapat lebih dari 3.500 anak muda di seluruh Indonesia telah mendapatkan pelatihan yang intensif dari Katalisator Muda Indonesia perihal penanganan konflik dan kekerasan. Diharapkan dengan adanya perluasan organisasi pemuda ini di beberapa provinsi di Indonesia, dapat membantu 100,000 pemuda Indonesia dalam memerangi kekerasan di tahun berikutnya. []