WARTABUANA – Sekitar 400 peserta ikut dalam perhelatan akbar pameran kain adipati nusantara “Adiwastra Nusantara 2019” di Hall A-B JCC Senayan, Jakarta.
Pameran Adiwastra Nusantara 2019 resmi dibuka pada Rabu (20/3/2019). Pameran ini diikuti lebih dari 400 peserta UKM / perajin wastra dari seluruh wilayah Indonesia. Acara yang akan berlangsung hingga 24 Maret 2019, dibuka mulai pukul 10.00 sampai 21.00 WIB di Hall A-B JCC ini digagas oleh komunitas pecinta dan pegiat kain adipati Nusantara ini dimotori oleh Edith Ratna Soeryosoeyarso.
Akan digelar aneka ragam produk wastra seperti batik, tenun ikat, songket dan sulam serta aneka produk fesyen berbasis wastra adati. Jumlah pengunjung Adiwastra Nusantara 2019 diperkirakan sekitar 40.000 orang dengan jumlah transaksi mencapai 45 – 50 milyar rupiah.
“Ini adalah hal yang menarik karena ada perpaduan antara batik dan tenun yang dipamerkan. Hal ini supaya anak-anak muda tahu bahwa kita itu punya aneka ragam kain yang bagus-bagus banget”
Acara opening ceremony dibuka dengan sambutan dari ketua panitia Adiwastra Nusantara 2019, Ibu Yantie Isfandiary. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan sahabat Adiwastra Nusantara sekaligus peresmian pameran oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.
Mengusung tema “Wastra Adati Generasi Digital“ acara pembukaan Adiwastra Nusantara ini juga dibuat dengan gaya kekinian. Mulai dari pagelaran dan lagu Indonesia Pusaka dan Zamrud Katulistiwa persembahan dari Perempuan Untuk Negeri, lalu penampilan dari diva tanah air, Titi DJ yang mengiringi peragaan busana dari desainer ternama, Didiet Maulana yang mengangkat tema “Tribute to Donggala”.
“Konsepnya ini lebih ke milenial, tidak melupakan budaya lama tapi ini didesain lebih maju,” ujar Yantie Isfandiary.
“Ini adalah hal yang menarik karena ada perpaduan antara batik dan tenun yang dipamerkan. Hal ini supaya anak-anak muda tahu bahwa kita itu punya aneka ragam kain yang bagus-bagus banget,” tambah Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka.
Tak hanya itu, bentuk panggung yang unik berbentuk kapal tradisional Madura, sesuai dengan salah satu icon Adiwastra Nusantara yaitu Batik Madura. Dan adanya konsep video yang menampilkan kain-kain unggulan dari berbagai daerah Indonesia yang akan tampil pada layar-layar kapal.
“Saya pengagum kain-kain dari seluruh daerah di Indonesia. Walaupun belum sampai ke tahap kolektor, tapi kalau untuk perfom temanya tentang Indonesia pasti pakai kebaya, batik, atau tenun dari tiap daerah,” ujar Titi DJ yang mengenakan kain Makassar yang diadaptasi dari Baju Bodo, usai mengisi acara.
Pameran kain terbesar di Indonesia dengan menyasar generasi milenial itu sendiri diapresiasi oleh diva yang selalu mengenakan busana busana ngejreng itu.
“Sangat mungkin sekali ya kalau kain tradisional ini bakal dicintai generasi milenial. Karena patokan aku ya anak-anak aku, mereka sering pakai kain tradisional yang di modif kekinian, dan ternyata bagus,” ungkapnya.
Acara Adiwastra Nusantara didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga terkait yang membina dan menaungi UKM perajin wastra serta pegiat ekonomi kreatif berbasis wastra, antara lain Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Badan Ekonomi Kreatif serta beberapa lembaga pemerintah dan swasta lainnya.
Gati berharap acara ini dapat berjalan dengan baik dan dapat menyasar dengan tujuan yang tepat yaitu anak-anak muda Indonesia. Selain itu juga agar para anak muda lebih mengetahui apa yang dimiliki Indonesia dan semakin cinta terhadap karya yang ada di Tanah Air.[]