WARTABUANA – Habib Muhammad Hanif Al-Athos, Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI), menyampaikan undangan terbuka untuk menghadiri Reuni Akbar Alumni 212 yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (2/12/2018).
Melalui video yang diunggah akun YouTube Front TV pada Jumat (23/11/2018), Habib Hanif Al-Athos mengatakan bahwa tidak terasa sudah hampir satu tahun lamanya sejak Reuni Akbar 212 yang pertama digelar di kawasan Monas.
Aksi 212 pertama kali digelar pada 2016 silam, kala kasus penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencuat ke permukaan.
“Dan dua tahun yang lalu kita sama-sama berkumpul di aksi besar, aksi yang dicatat oleh sejarah, tujuh juta umat Islam bisa berkumpul tanpa melihat apa ormas mereka, apa bahasa mereka, apa warna kulit mereka, apa budaya mereka,” tutur Habib Hanif Al-Athos.
Rencana pengibaran satu juta bendera tauhid dan satu juta bendera merah putih secara berdampingan itu, mengandung sebuah makna besar.
Pada Reuni Akbar yang pertama tahun lalu, Habib Hanif Al-Athos juga menjadi salah satu orator yang aksen dan gaya orasinya membuat massa salah sangka. Mereka menduga bahwa yang hadir dan sedang berorasi adalah Habib Rizieq Shihab.
“Karenanya mari, mari sama-sama kita berkumpul pada tanggal 2 Desember 2018 dimulai tahajud berjamaah di Silang Monas. Kita putihkan Jakarta,” ajak Habib Hanif Al-Athos.
Ia mengajak massa untuk mengibarkan bendera tauhid dan bendera merah putih dengan jumlah masing-masing mencapai satu juta bendera.
Rencana pengibaran satu juta bendera tauhid dan satu juta bendera merah putih secara berdampingan itu, mengandung sebuah makna besar.
Ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa sampai kapan pun bendera tauhid dan bendera merah putih akan terus berdampingan.
Bahkan, ia memandang sejatinya tauhid merupakan ruh bendera merah putih sesuai sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Oleh karena itu, jangan dilewatkan momen bersejarah ini. Sama-sama kita berkumpul ikut komando ulama, ikut komando habib di bawah komando Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Bin Husein Bin Shihab. Kita tunjukkan kepada dunia bahwasannya umat Islam bisa berkumpul kibarkan bendera tauhid kibarkan merah putih,” papar Habib Hanif Al-Athos.
Ia menyerukan agar semua pihak berpartisipasi dalam menciptakan suasana dan situasi yang kondusif. Habib Hanif Al-Athos tidak ingin aksi yang diperkirakan akan dihadiri oleh jutaan orang tersebut, dinodai oleh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.[]