JAKARTA, WB – Industri fesyen muslim terus menggeliat di Indonesia, khususnya di Jakarta. Banyak prediksi jika Jakarta akan menjadi pusat fesyen muslim dunia.
Catatan tersebut, mengacu pada total jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 260 juta jiwa, terdapat 80 persen atau sekitar 200 juta di antaranya adalah umat Muslim. Selain itu, market muslim global pun terbilang besar.
Berdasarkan riset yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) perputaran ekonomi muslim telah menyumbang 12 persen GDP dunia. Dari segi sektor fesyen, market share fesyen muslim dunia mencapai 24 persen atau setara dengan 1,8 miliar dari populasi global.
Chief Executive Officer (CEO) HIJUP, Diajeng Lestari menjelaskan, sangat optimis bisa menjadi motor bagi penggerak industri fesyen muslim. Terlebih, di Jakarta sebagai pusat fesyen muslim dunia.
Sementara itu, ketua Pokja Industri Kreatif, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Irfan Wahid mengatakan, industri fesyen muslim Indonesia memiliki segudang potensi besar.
“Muslim kita itu terbesar di dunia. Tingkat konsumsinya nomor lima di dunia dan sumber daya yang kaya ada dari Sabang sampai Merauke,” papar Irfan.
Masih menurutnya, semua potensi yang melekat pada industri fesyen muslim di Indonesia sudah sepatutnya dijadikan sebagai kekuatan utama. Hal ini dalam rangka untuk menjadikan pusat fesyen muslim.[]