JAKARTA, WB – Satgas Panganyang dibentuk pemerintah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok berhasil membongkat sindikat penimbun dan penyelundup bawang putih. Sudah 3 importir dicabut izin usahanya karena menyelundupkan 182 ton bawang putih asal India dan China. Bawang putih ilegal itu ditimbun di sebuah gudang di Marunda, Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, ketiga tersangka ini adalah para importir. Pemerintah pun telah mencabut izin dari ketiga importir ini. Keberhasilan ini menjadi langkah yang baik untuk memberikan efek jera bagi para importir bahan pokok agar tidak melakukan hal serupa.
Terkait penangkapan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan bahwa hingga saat ini masih terdapat kemungkinan adanya importir yang melakukan penimbunan. Untuk itu, pemerintah mengimbau importir agar tak lagi melakukan penimbunan, khususnya importir bawang putih. “Kami masih monitor dan menyusul kalau dia tidak keluarkan dari gudang,” ujar Amran, Kamis (18/5/2017).
Mendag pun mengimbau agar tak ada lagi pihak yang melakukan penimbunan. Jika terbukti, pemerintah akan segera mencabut izin bagi kalangan importir.
Saat ini, lanjut Enggar, memang masih terdapat stok lama dari kalangan importir bawang putih. Pemerintah pun berharap stok ini segera dijual agar tak menimbulkan gejolak harga. “Stok baru ada, begitu terjual maka harga stok lama akan turun,” ungkapnya.
Kerjasama antar-kementerian pun akan dilakukan untuk mengawasi hal ini. Utamanya antara Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian. “Keputusan Pak Mentan adalah keputusan Menteri Perdagangan,” tegas Enggar.
Amran Sulaiman mengungkapkan cerita di balik penggerebekan dan penangkapan 3 importir bawang putih tersebut. Amran mengaku sempat dihubungi oleh Menteri Perdagangan dan mendapatkan kabar bahwa ada importir yang menimbun komoditas bawang putih di wilayah Marunda, Jakarta Utara.
“Subuh-subuh, pak Menteri Perdagangan hubungi saya. Tolong ada penimbunan. Kami bergerak dengan Kepolisian. Kami cabut izinnya,” papar Amran usai rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (18 /5/2017).
Amran mengaku terus memantau importir-importir beberapa komoditas startegis menjelang bulan puasa. Hal tersebut dilakukan, demi menjaga harga pangan di tingkat pedagang tetap stabil. Namun, sejauh ini pemerintah belum bisa memastikan berapa jumlah terduga penimbun komoditas.
Pemerintah pun menegaskan tidak akan main-main dengan para importir yang coba-coba memanipulasi harga di tingkat pedagang. Setelah izinnya dicabut, Jangan berpikir bakal dapat izin impor lagi. “Saya tidak akan kasih izin, sesuai kesepakatan,” tegas Enggar.[]