JAKARTA, WB – Akhirnya, Polda Metro Jaya dan The Jakmania rukun setelah menggelar rekonsiliasi. Polisi terbuka membangun dan membina suporter sepak bola.
Dalam rekonsiliasi itu kedua belah pihak mengevaluasi peristiwa kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat beberap waktu lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, seluruh pengurus dan koordinator wilayah The Jakmania datang untuk menghadiri kegiatan itu.
Sementara, Kapolda Metro Jaya diwakili Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Direktur Intel dan Keamanan, Direktur Sabhara, Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas), dan Kapolres Jakarta Pusat.
“Kita kumpul dalam rangka rekonsiliasi, kita sama-sama mengevaluasi kejadian-kejadian akhir ini, khususnya terakhir kemarin kejadian di SUGBK. Ini salah satu tindak lanjut dari yang kemarin,” ujar Awi, Kamis (30/6/2016).
Menurut, kedua belah pihak ingin membuktikan kepada publik bahwa Polri dan Jakmania, maupun Persija tidak ada masalah.
“Makanya kita tunjukkan itu, kita hadirkan semua dari pimpinan-pimpinan Jakmania dan Persija sampai ke Korlap dan Korwil seluruh DKI dikumpulkan, kita satukan persepsi. Kemudian langkah apa ke depan yang dibangun bersama sehingga sepak bola di Jakarta berjalan baik, kondusif. Termasuk, ke depannya kita harap persija lebih maju jangan sampai kita mundur dengan adanya kerusuhan ini,” ungkapnya.
Awi menyampaikan, kepolisian terbuka dalam pembangunan, pembinaan dan edukasi kepada suporter. “Bahkan Dirbinmas tadi menyampaikan terbuka sekali, 1.800 Bhabinkamtibmas di tiap-tiap kelurahan dimanfaatkan untuk pembinaan. Beliau juga memerintahkan kepada Bhabinkamtibmas melakukan pendekatan kepada Jakmania, melakukan pertemuan, edukasi,” katanya.
Menurutnya, ke depan kalau ada pertandingan, Kapolres akan berkoordinasi dan mengumpulkan suporter di daerah masing-masing.
“Persiapan jangan sampai ada penonton membawa sajam, membawa hal yang tidak diinginkan, mabuk, melanggar aturan, ini sudah selalu diingatkan. Namun, ini lebih real, konkrit sehingga tak ada reduksi permasalahan seperti kasus meninggalnya almarhum Fahreza (suporter Jakmania),” jelasnya.
Dalam pertemuan itu polisi juga menyampaikan fakta-fakta hukum dan meminta Jakmania membantu kepada publik, kepada rekan-rekannya, jangan sampai ada jarak.
Menurutnya, polisi terbuka untuk mengedukasi Jakmania. Bhabinkamtibmas siap membantu jika ada keluhan. Dir Binmas akan membuat suatu panduan bagaimana Bhabinkamtibmas melakukan edukasi kepada Jakmania. []