JAKARTA, WB – Seksolog Boyke Dian Nugraha berpandangan jika pelecehan seksual itu bisa terjadi karena cara berkomunikasi yang kurang tepat. Misalnya gaya bicara yang mendayu-dayu dan terkesan lemah.
“Selain pornografi kurangnya pendidikan seksual juga merupakan salah satu faktor maraknya kejahatan seksual. “Maraknya pornografi berdampak besar pada kasus kejahatan seksual yang terjadi,” kata Boyke belum lama ini, Jakarta.
Masih terkait hal tersebut pria berkacamata ini mengimbau kepada remaja-remaja putri agar berpakaian sopan tertutup dengan tidak menonjolkan organ-organ atau lekuk tubuh.
“Film porno bukan film tentang pendidikan seks. Pelaku pemerkosaan yang disertai pembunuhan digolongkan sebagai sadistic dimana hasrat seksualnya bangkit setelah melihat korbannya menderita,” sambung Boyke.
“Lebih dari 60 persen pelaku kejahatan seksual berasal dari keluarga yang tidak harmonis dan sering direndahkan. Untuk memberantas kejahatan seksual, orang tua harus memperhatikan betul pola asuh anak. Selain itu, sistem pendidikan juga perlu dibenahi,” jelas dia.
Umumnya lanjut Boyke seorang paedofil kurang mampu bergaul dengan orang-orang dewasa.
“(Saya) sepakat dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang melarang anak-anak melihat proses pemotongan hewan kurban,” tegas dia. []