JAKARTA, WB – Menarik, ada 12 kontestan di pilkada serentak yang ternyata hartanya minus. Namun hebatnya meski memiliki dana minus, mereka ada yang bisa melaju dan memenangi pemilukada.
Salahsatu calon yang memiliki dana minus namun sukses menang adalah Bupati terpilih Lampung Selatan, Zainudin Hasan. Namun sayang harta kekayaan Zainudin dituding fiktif alias bodong.
Pengamat Anggaran Politik dan Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mencatat, sesuai dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Zainudin Hasan, tidak lebih dari sekedar laporan abal-abal (bodong).
Uchok mencatat, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2013, Zainudin Hasan memiliki hutang sebesar Rp12,353 M. Dengan rincian hutang uang sebesar Rp12,3 M dan Rp53juta hutang kartu kredit.
“Ini mah catatan bodong. Zainudin Hasan kembali LHKPN pada 2015 lalu, angka hutang dan rinciannya tidak berubah. Tetap memiliki hutang Rp.12,353 M,” ujar Uchok saat menjadi pembicara dalam diskusi Kajian Jurnalis Pemilu dan Pilkada (KJPP), dibilangan Menteng, Kamis (21/1/2016).
Uchok juga mempermasalahkan hutang yang dimiliki oleh adik kandung Zulkifli Hasan tersebut, menabrak aturan syarat dalam tahapan untuk menjadi calon bupati.
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago (Ipang) berpandangan sama dengan Uchok. Menurut Ipang, seseorang untuk menjadi calon bupati, tidak sedang dinyatakan pailit dan tidak boleh memiliki hutang.
“Jadi hukum tidak boleh dikontrol sama politik. Hukum harus bisa meyakini diri sebagai penegak hukum. Hukum Itu tidak ada istilah intervensi oleh siapapun,” ujar Ipang.
Ia mencatat dalam pasal 4 huruf j Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015, disebutkan, Warga negara Indonesia dapat menjadi calon kepala daerah jika tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara.
KPK sendiri sebelumnya pernah berjanji akan melakukan pemeriksaan terhadap Zainudin Hasan bersama 11 calon kepala daerah terpilih lainnya yang memiliki harta minus lainnya, selain Lampung Selatan, kontestan pilkada yang hartanya minus itu antara lain berada di Badung (Bali), Bone Bolango (Gorontalo), Surakarta, Ternate (Maluku Utara), dan Dompu (Nusa Tenggara Barat)
Ada juga kontestan di Pilkada Ngada (Nusa Tenggara Timur), Keerom (Papua), Palu (Sulawesi Tengah), Lima Puluh Kota (Sumatera Barat), Musi Rawas Utara (Sumatera Selatan) dan Pakpak Bharat (Sumatera Utara).[]