JAKARTA, WB – Yayasan Pataka Jati bekerjasama dengan Yayasan Swargaloka akan menggelar drama musikal bertajuk “Gita Sabda Alam.” Drama musikal yang digarap dengan pendekatan seni tradisi kontemporer tersebut akan digelar di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (GBB-TIM), Jakarta, Rabu (27/1/2016) mendatang.
Edy Setyo, selaku koordinator acara menjelaskan, pergelaran “Gita Sabda Alam” menjadi salah satu bentuk ekspresi kepedulian terhadap kelestarian alam dan lingkungan. “Pertunjukan ini kami harapkan dapat menjadi kajian estetis yang mengajak kita untuk sejenak merenungkan kehidupan di sekitar kita,” papar Edy Setyo, saat ditemui di sekretariat Yayasan Swargaloka, Cilangkap Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (07/1/2016).
Pergelaran ini, lanjut Edy, disajikan untuk mengajak semua pihak dapat merefleksikan sejenak keadaan bangsa Indonesia. “Terjadi kerusakan lingkungan hidup yang sudah, sedang dan terus terjadi. Apabila lingkungan terganggu dan mengalami kerusakan, maka kehidupan dan tempat tinggal kita pun akan terusik. Selain itu, bangsa ini juga mengalami pergeseran nilai. Diantaranya semakin memudarnya sikap saling menghargai, masyarakat lebih memperlihatkan perilaku tanpa etika, dan hilangnya rasa kebersamaan,” tambahnya.
Melibatkan Remaja
Drama musikal “Gita Sabda Alam” melibatkan tak kurang dari 150 seniman, yang sebagian besar adalah remaja. Termasuk kreatif dan penyutradaraan dipercayakan kepada seniman muda, Bathara Saverigadi Dewandoro, remaja belasan tahun yang prestasinya diakui dunia, khususnya seni tradisi.
Bathara Saverigadi Dewandoro, adalah koreografer muda penyandang gelar Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), sebagai koreografer kelas dunia termuda berbasis seni tari tradisi. Penyandang gelar Juara 1 Lomba Tari Kreasi Pesta Seni Pelajar Tingkat DKI Jakarta 2011 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta, Juara 1 Lomba Tari Kreasi Se-Jabodetabek – Festival Selaras Pinang 2012.
Bathara Saverigadi Dewandoro, juga dinobatkan sebagai Penata Tari Terbaik Himpunan Seni Budaya Bangsa Indonesia (HISBI) 2012, lewat karyanya berjudul “Tekad,” Juara 1 Lomba Tari Kreasi Kelompok Nasional, Universitas Indonesia 7th NFF National Folklore Festival 2013, serta penerima Anugerah Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kategori Anak dan Remaja 2015.
Karena kompetensinya di bidang seni tari, Bathara Saverigadi Dewandoro sudah melanglang buana ke India, China, Korea, Selandia Baru, dan ke berbagai negara lainnya, dalam rangka misi kebudayaan Indonesia. Tampil juga sebagai narasumber dan menjadi bintang tamu di sejumlah televisi swasta.
Drama musikal “Gita Sabda Alam” juga menampilkan para seniman lainnya, seperti Dewi Sulastri, Irwan Riyadi, Agus Linduaji. Didukung penyanyi keroncong Sundari Soekotjo, Bagong Trikandar, Wahyu Eka P, Marsha, para pelajar Sekolah Dasar Strada Duren Sawit Jakarta Timur, seniman Swargaloka, serta didukung Dedek Gamelan Orchestra. Naskah ditulis Bob T. Mangunwidjojo, Penata Artistik Suryandoro, Penata Tari Denta Sepdwiansyah dan Chikal Mutiara Diar, dan Penata Musik Dedek Wahyudi.
Drama musikal “Gita Sabda Alam” bercerita tentang alam, manusia, dan Tuhan. Alam beserta isinya dipersembahkan oleh Tuhan untuk kebahagiaan, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hidup manusia. Manusia diciptakan Tuhan sebagai pemimpin di muka bumi, agar hidup saling melengkapi. Namun karena hawa nafsu, ambisi dan keserakahan manusia, mengakibatkan timbul angkara murka, dan bencana di muka bumi. []