JAKARTA, WB – Partai Islam Damai dan Aman (Idaman) besutan Raja Dangdut Rhoma Irama memaknai peringatan Hari Pahlawan 10 November. Partai Idaman percaya bahwa setiap zaman dan dalam setiap profesi akan melahirkan pahlawan. Setiap kita yang berupaya memberi buah kebaikan untuk kepentingan umum (public good) sesungguhnya telah menunjukkan sikap-sikap kepahlawanan.
“Adapun yang bersikap koruptif, destruktif dan menyimpang dari garis kemaslahatan pada hakekatnya telah menghancurkan nilai-nilai kepahlawanan,” demikian pres release Partai Idaman yang diterima redaksi Wartabuana.com, Jakarta, Senin (10/11).
Partai Idaman juga menyambut baik dan mendukung pemberian gelar pahlawan kepada lima tokoh yang berjasa pada bangsa dan negara. Sesuai Keppres No 116/TK/Tahun 2015 tanggal 4 November 2015, gelar pahlawan tersebut diberikan kepada sebagai berikut: Bernard Wilhem Lapian (Sulawesi Utara), Mas Isman (Jawa Timur), Komjen (Pol) Dr H Moehammad Jasin (Jawa Timur), I Gusti Ngurah Made Agung (Bali) dan Ki Bagus Hadikusumo (Yogyakarta).
“Partai Idaman menyadari Indonesia lahir dan berproses mencapai tujuannya melalui serangkaian perjuangan panjang dan berliku dengan pengorbanan nyawa begitu banyak rakyat, baik yang kemudian mendapat pengakuan resmi sebagai Pahlawan Nasional, maupun yang tidak diketahui kapan gugurnya dan dimana makamnya. Semoga Allah Maha Pengasih dan Penyayang menempatkan mereka pada tempat terbaik di sisiNya,” tulis pres release tersebut.
Momentum Hari Pahlawan tahun ini sambungnya juga masih menunjukkan kontradiksi sekaligus pekerjaan sangat berat bagi kita sebagai bangsa, karena jumlah para penyelenggara negara yang menyalahgunakan amanah dan harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di penjara masih terus bertambah, bukannya berkurang.
“Jumlah kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah dan anggota legislatif pada tahun lalu saja mencapai 1.328 tersangka dengan kerugian negara sebesar Rp5,29 triliun. Pada sisi lain peredaran minuman keras di tengah masyarakat, rencana prostitusi yang akan disertifikasi, serta wabah narkoba dan judi yang kian memprihatinkan, semakin menambah rumit persoalan bangsa,” imbuh partai yang di deklarasikan pada 11 Juli 2015 tersebut.
Partai Idaman menilai, kerusakan dalam penyelenggaraan negara di tengah masyarakat tersebut bukan karena tidak ada aturan hukum yang mengatur, melainkan lebih diakibatkan oleh lemahnya penegakan hukum (law enforcement) tersebab lemahnya karakter dan buruknya akhlak sebagian pemegang amanah kekuasaan, sehingga hukum positif kurang diterapkan secara ideal. Sebuah ungkapan bijak Arab mengingatkan: Innamal umamu akhlaaquhu maa baqiyat, fain humu dhahabat ahklaaquhum dzahabuu (sungguh kebesaran suatu bangsa terikat dengan akhlaknya, jika akhlaknya buruk, hancurlah bangsa itu).
Partai Idaman mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus bekerjasama mengembangkan nilai kepahlawan di segala bidang kehidupan, dan perlawanan setegas-tegasnya setiap upaya penghancuran spirit kepahlawanan, baik yang dilakukan secara sistematis atau sporadis individual.
“Semoga Allah SWT terus membimbing kita bangsa Indonesia agar terus konsisten dalam memuliakan semangat kepahlawan di segala lini, sebagai bagian dari ikhtiar menciptakan masyarakat makmur sejahtera dalam limpahan ampunan dan kasih saya,” harap Partai yang berideologi Pancasila, Demokrasi sosial dan Islam tersebut. []