JAKARTA, WB – China Railway yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk menangani mega proyek kereta cepat senilai Rp 78 triliun, akan memulai eksekusi pekerjaanya pada 9 November 2015.
Namun sayangnya banyak kalangan psimis kalau salah satu sarana transportasi elite tersebut, dinilai tidak tepat sebagai penunjang transportasi di Pulau Jawa.
“Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak tepat. Kesannya sangat ambisius dan hanya pencitraan,” sindir Ekonom Institute for Development and Economic Finance (Indef), Dzulfian Syafrian Jakarta, Sabtu (17/10/2015).
Ia lanjut mengkritik bahwa mega proyek senilai Rp 78 triliun tersebut, membutuhkan waktu konstruksi tiga tahun dengan perkiraan harga tiket sampai Rp 225 ribu per penumpang sekali jalan.
“Mungkin supaya pemerintah dilihat bekerja, memang kerja, tapi kerjaanya tidak menyentuh kepentingan wong cilik. Ini kan proyek besar, seharusnya masyarakat kecil bisa menikmatinya,” papar Alfian.[]