JAKARTA, WB – Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja, dalam periode Januari-September 2015, tercatat sudah sebanyak 79.425 pekerja mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dari data tersebut, sektor yang mendominasi PHK adalah sektor garmen, yaitu 36 ribu orang, industri sepatu 10 ribu orang, elektronik 15 ribu orang, dan sektor batu bara sebanyak 10 ribu orang.
Sementara itu, provinsi terbanyak terjadinya PHK adalah Jawa Barat, sebanyak 7.779 orang, Banten sebanyak 7.294 orang, Tangerang 6.588 orang, Bandung 4.562 orang.
Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka mengaku sangat menyangkan. Ia menilai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah tidak menyentuh sektor tenaga kerja.
“Dua paket ekonomi telah diluncurkan. Sangat disayangkan tak satu pun yang menyentuh persoalan ketenagakerjaan secara utuh dan komprehensif. Bahkan tak perlihatkan integrasi antara kebijakan ekonomi, perindustrian dan perdagangan dengan ketenagakerjaan. Seolah semua investasi dalam industri dan perdagangan tak ada korelasi dengan tenaga kerja,” tutur Rieke dalam keterangan persnya, Senin, 5 Oktober 2015.
Menurutnya, ribuan pekerja yang di-PHK ini menandakan belum kuatnya industri di tanah air. Apalagi jika Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah dimulai akhir tahun 2015 mendatang.
“Desember kita masuk MEA, bangsa ini membutuhkan kebijakan ekonomi yang melindungi dan memperkuat industri nasional, sekaligus menciptakan lapangan kerja, melindungi dan memperkuat pekerja Indonesia. Jangan sampai paket ekonomi justru ciptakan deindustrialisasi nasional yang lahirkan paket PHK,” tandas Rieke.[]