JAKARTA, WB – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman meminta pengganti dirinya Sutiyoso tetap menjaga situasi di indonesia agar tetap stabil. Baik menjaga stabilitas keamanan, politik maupun ekonomi.
“BIN itu sangat profesional. Siapapun, kapanpun, pergantian itu dilaksanakan. Anggota BIN itu langsung menyesuaikan dengan pimpinan barunya,” ujar Marciano.
Lebih lanjut dia mengungkapkan sebagai Kepala BIN, terdapat sejumlah pekerjaan rumah yang harus tetap dijalankan. Karena menurutnya BIN merupakan organisasi yang sangat profesional.
“Karier Sutiyoso di militer maupun sewaktu menjabat sebagai gubernur, kemampuan mantan Wadanjen Kopassus itu tak perlu diragukan,” terang dia.
Menurutnya Presiden Joko Widodo tidak salah dalam memilih kandidat pemimpin BIN. “Kehadiran Sutiyoso di dalam struktural BIN, bila nantinya disetujui DPR, tidak akan menjadi persoalan bagi BIN,” terang dia lagi.
Selain itu, BIN berperan untuk mencegah aksi terorisme dan pencegahan terhadap paham ISIS yang mulai banyak menyebar di berbagai negara.
“Teroris itu harus tetap menjadi prioritas. Rakyat kita tidak boleh terintimidasi di rumahnya sendiri oleh ancaman teroris itu. Teroris itu harus kita lawan bersama tidak hanya tugasnya Kepolisian dan TNI, tapi tugas kita bersama,” pinta dia.
Dalam konteks tersebut, Marciano menekankan bahwa kemampuan BIN dalam menghadapi intelijen global. Sehingga pemimpin baru BIN nantinya, harus mampu menjaga sinergitas dengan mitra kerja lainnya. Juga menjaga hubungan dengan intelijen negara lainnya.
“Kalau masalah teknologi seperti yang ungkapkan Pak Sutiyoso itu sangat dinamis ya. Teknologi yang sekarang kita gunakan, bulan depan sudah tertinggal. Karenanya teknologi ini harus tetap menjadi perhatian,” tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dipastikan akan menjadi kepada Badan Intelijen Negara (BIN). Pria yang kerap disapa Bang Yos ini ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Marciano Norman. []