WASHINGTON, WB – Penelitian di MedStar Washington Hospital Center yang dikutip Newsmaxhealth, Rabu(10/6/2015), menemukan hasil adanya korelasi antara menikah dengan berkurangnya risiko serangan jantung.
“Pernikahan yang baik dapat membantu mengurangi serangan jantung namun pernikahan yang buruk dikaitkan dengan stres tinggi peradangan dan barulah bisa meningkatkan serangan jantung,” urai Penulis senior studi, Dr Ron Waksman dari MedStar Washington Hospital Center di Washington, DC.
Peneliti menganalisis catatan dari 11.216 pasien jantung yang dikumpulkan selama 18 tahun melalui kontak telepon atau kunjungan kantor. Rata-rata usia pasien berusia 64 tahun itu 55 persen telah berstatus menikah sementara 45 persen masih melajang.
Hasil survei menunjukan, kelompok sampel yang belum berstatus menikah cenderung berisiko terkena serangan jantung. Penelitian ini dipublikasikan dalam journal American Heart. Sebanyak 1,1 persen yang belum menikah, mengalami kecenderung sekarat karena jantung dan hanya 0,4 persen pasien jantung berasal dari kelompok yang sudah menikah.
Dalam waktu 30 hari dari prosedur penelitian mereka ditemukan 3,1 persen pasien yang belum menikah berisiko kardiovaskular utama, dan 1,2 persen terjadi pada pasangan suami istri.
Penelitian dilanjutkan sampai satu tahun, meningkat menjadi 13,3 persen dari kelompok single dan 8,2 pada yang telah menikah.[]