JAKARTA, WB – Maraknya peredaran beras plastik, dituding oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ada muatan politis. Hal tersebut diutarakan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan.
Ia mengatakan, ada kejanggalan dalam peredaran beras sintettis tersebut. Pasalnya dari hasil laboratorium PT Sucofindo disebutkan bahwa dari 250 gram beras plastik hanya terdapat kandungan 7 persen protein. Selebihnya, mengandung zat kimia polyvinyl chloride yang biasa digunakan dalam pembuatan pipa PVC dan kabel listrik.
“Jika bahan kimia tersebut dibentuk menjadi bulir beras, dari perspektif bisnis sangat tidak menguntungkan. Jadi butuh biaya yang besar karena cost produksinya mahal,” ujar Daniel, Senin (25/5/2015).
Atas dasar asumsi itulah, Daniel menduga kalau isu beras tersebut dipolitisasi. Sebab, saat ini pemerintah sedang mencanangkan swasembada beras.
Disisi lain Daniel juga melihat pemerintah terlihat lalai dalam hal pengawasan. Terlbih kementerian yang menangani ekspor impor seharusnya bisa mengawasi peredaran barang tersebut.
“Pemerintah harus sampaikan ke publik, peredarannya siapa yang bertanggung jawab,” ujar Daniel.[]