WARTABUANA – Berdasarkan peraturan baru yang dikeluarkan pada Rabu (2/12) oleh Departemen Transportasi Amerika Serikat (AS), maskapai penerbangan tidak lagi akan menganggap hewan pendukung kondisi emosional manusia (emotional support animal) sebagai hewan pemandu (service animal). Satu-satunya hewan pemandu yang dapat terbang bersama si pelancong secara gratis hanyalah anjing.
Dalam revisi Undang-Undang Akses Maskapai Udara, departemen tersebut “mendefinisikan hewan pemandu sebagai anjing, apa pun ras atau jenisnya, yang dilatih secara individu untuk melakukan pekerjaan atau tugas bagi kepentingan individu penyandang disabilitas yang memenuhi syarat,” kata pihak departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Menurut departemen tersebut, revisi ini dilakukan sebagian karena “gangguan yang ditimbulkan oleh permintaan untuk membawa spesies hewan yang tidak lazim ke dalam pesawat,” dan meningkatnya insiden pelancong yang “dengan curang menyebut hewan peliharaan mereka sebagai hewan pemandu” demi menghindari biaya transportasi hewan peliharaan.
Sebagian besar hewan pemandu adalah anjing, sementara semakin banyak penumpang yang membawa berbagai macam hewan ke dalam pesawat untuk “dukungan emosional,” termasuk kucing, babi, kuda mini, hamster, dan bahkan burung merak.
Dengan aturan baru tersebut, maskapai penerbangan diizinkan untuk menyebut hewan pendukung emosional sebagai hewan peliharaan, bukan hewan pemandu. [xinhua]