KIEV – Di tengah eskalasi konflik antara Ukraina dan Rusia, banyak warga di Kiev mencari perlindungan di stasiun-stasiun bawah tanah.
LI DONGXU, Koresponden Xinhua:
“Saya koresponden Xinhua, Li Dongxu, di Kiev. Di belakang saya adalah sebuah stasiun kereta bawah tanah. Lokasinya terletak di pusat kota Kiev. Ini adalah stasiun kereta bawah tanah terdalam dan terbesar di kota ini. Stasiun ini juga merupakan tempat perlindungan yang ditetapkan dari serangan udara.
Di sepanjang jalan ini, terdapat beberapa kendaraan lapis baja tadi pagi, yang menjaga area ini.
Pada Jumat (25/2) pagi, sirene meraung di Kiev karena setidaknya tiga serangan udara terjadi di kota tersebut. Pemerintah kota mendesak warga agar berlindung di stasiun kereta bawah tanah terdekat dan tempat perlindungan lainnya yang telah ditetapkan.
Kini, mari kita turun ke stasiun.
Sejak operasi militer dimulai pada Kamis (24/2), Kiev cukup mengalami kepanikan, tetapi tidak dalam skala besar. Stasiun ini dalam. Banyak warga membawa pakaian dan air ke sini. Banyak yang menginap di sini. Mereka tidak kembali ke rumah karena khawatir akan serangan udara.
Warga lelah dengan serangan udara dan konflik. Kita bisa melihat banyak warga lebih suka tinggal di sini. Mereka tidak ingin pergi. Beberapa warga memakai rompi antipeluru dan pakaian kamuflase. Beberapa juga membawa senjata. Mereka adalah relawan militer, veteran, dan tentara cadangan. Kemarin, pemerintah kota membagikan sejumlah senjata kepada warga untuk membela diri.
Pagi ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato, menyerukan agar Rusia menghentikan operasi militernya dan mengimbau pembicaraan tentang gencatan senjata dengan Rusia.
Kami berharap konflik antara kedua negara itu dapat segera berakhir sehingga warga dapat hidup normal kembali.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kiev. (XHTV)