NEW DELHI – Lebih dari 75.000 ekor ternak mati di India selama empat setengah bulan terakhir akibat lumpy skin disease(LSD) yang terus menyebar di negara Asia Selatan itu.
DEEPAK PRAKASH, Reporter Xinhua di India:
“Lebih dari 75.000 ekor ternak mati di India selama empat setengah bulan terakhir akibat lumpy skin disease(LSD), menurut sejumlah laporan media. Kasus pertama dilaporkan pada April lalu di Negara Bagian Gujarat, India barat, yang sejauh ini telah mencatat lebih dari 4.000 ekor kematian ternak. Negara bagian tetangga Gujarat, Rajasthan, melaporkan lebih dari 50.000 kematian ternak sejauh ini. Lebih dari 200 kasus telah terdeteksi pada hewan ternak di selatan dan barat daya ibu kota India itu, menurut seorang pejabat pada Selasa (13/9).
Para ahli mengatakan LSD merupakan infeksi virus yang menyerang hewan ternak, dan dapat menular melalui lalat, nyamuk, dan kutu. Penyakit ini menyebabkan demam dan lesi pada kulit, dan dapat berujung pada kematian. Menanggapi serius perkembangan situasi saat ini, pemerintah India meminta negara-negara bagian untuk meningkatkan proses vaksinasi sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran penyakit virus tersebut. Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji untuk memastikan 100 persen vaksinasi hewan ternak pada 2025 mendatang. Wabah LSD kali pertama dilaporkan di India pada 2019, setelah itu, lembaga penelitian di negara tersebut terus terlibat dalam pengembangan vaksin LSD.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi. (XHTV)