PBB, 5 Maret (Xinhua) — Utusan China pada Jumat (4/3) meminta pihak-pihak terkait konflik Ukraina untuk bertindak dengan hati-hati dan bekerja sama, dengan bantuan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), guna memastikan keamanan fasilitas nuklir yang relevan di wilayah Ukraina.
China mengamati dengan cermat perkembangan terbaru di Ukraina dan mengungkapkan keprihatinannya atas berbagai laporan terkait tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, kata Zhang Jun, Perwakilan Tetap China untuk PBB.
Menurut informasi yang diterima IAEA dari otoritas nuklir Ukraina, peralatan utama PLTN tersebut masih tetap utuh, dan tingkat radiasi tidak berubah. China juga mencermati informasi dan klarifikasi yang diberikan Rusia mengenai hal-hal terkait, kata Zhang pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Mengingat krisis Ukraina masih mengalami perubahan kompleks, dia mengatakan hal terpenting saat ini adalah meredakan ketegangan, menghindari lebih banyak korban sipil, mengintensifkan upaya diplomatik, dan sesegera mungkin kembali ke jalur penyelesaian politik.
Rusia dan Ukraina telah mengadakan dua putaran dialog dan negosiasi langsung serta mencapai kesepakatan awal tentang pembentukan koridor kemanusiaan. China menyambut baik hal ini dan berharap dapat memfasilitasi perlindungan yang lebih baik terhadap warga sipil dan membantu evakuasi yang aman bagi semua warga negara asing, termasuk warga negara China, kata Zhang.
“Kami mendorong Rusia dan Ukraina untuk tetap berkomitmen pada arah penyelesaian politik secara keseluruhan, dan mencapai solusi yang dinegosiasikan yang mengakomodasi berbagai kepentingan sah dari kedua pihak serta berkontribusi pada perdamaian dan keamanan abadi Eropa,” katanya.
China menyambut baik semua upaya diplomatik yang kondusif untuk penyelesaian politik. China juga telah dan akan terus memainkan peran konstruktif untuk target tersebut.
Komunitas internasional harus tetap berkepala dingin dan rasional, serta mengadopsi sikap yang bertanggung jawab, tidak memihak, dan objektif guna menciptakan suasana dan kondisi yang baik untuk negosiasi langsung antara pihak-pihak terkait, kata Zhang.
“Setiap tindakan harus berkontribusi pada deeskalasi dan penyelesaian diplomatik, alih-alih bagai menambahkan bahan bakar ke api, yang mengarah pada eskalasi lebih lanjut dan memburuknya situasi.” [Xinhua]