VIENTIANE – Jalur Kereta China-Laos merupakan jalur konektivitas dan juga jalur persahabatan, dan kerja sama proyek tersebut mewujudkan semangat komunitas China-Laos dengan masa depan bersama, demikian disampaikan Duta Besar China untuk Laos Jiang Zaidong.
Merujuk pada karakteristik dan inspirasi dari Jalur Kereta China-Laos, Duta Besar Jiang menuturkan dalam wawancara dengan Xinhua baru-baru ini bahwa proyek tersebut adalah proyek di mana kedua belah pihak dengan tulus bekerja sama dan berupaya mewujudkan keunggulan di bawah pedoman kepemimpinan puncak, dan kedua belah pihak harus memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan.
Pembangunan Jalur Kereta China-Laos dimulai pada Desember 2016. Jalur kereta tersebut diperkirakan mulai beroperasi pada Desember 2021.
Jalur kereta lintas perbatasan sepanjang 1.013 kilometer itu terdiri dari dua seksi, satu di China dan satu lainnya di Laos. Seksi sepanjang 414 kilometer di Laos akan membentang dari gerbang perbatasan Boten di bagian utara negara itu menuju ibu kota Laos, Vientiane, dengan kecepatan pengoperasian mencapai 160 kilometer per jam.
Pembangunan jalur kereta tersebut telah menciptakan lebih dari 110.000 kesempatan kerja bagi masyarakat Laos. Sekitar 2.000 kilometer jalan dan kanal telah dibangun di sepanjang jalur kereta yang berada di Laos, menurut duta besar China.
Mengenai kerja sama kedua negara tersebut di masa mendatang, Jiang menyebutkan bahwa pihak China bersedia bekerja sama dengan pihak Laos dalam berbagai proyek seperti membangun kilang minyak modern dan jaringan kelistrikan yang akan menjadi tulang punggung nasional di Laos, sembari mempromosikan ekspor ternak Laos ke China.
JIANG ZAIDONG, Duta Besar China untuk Laos:
“Kedua belah pihak harus terus membawa manfaat yang lebih jelas dan nyata bagi kedua bangsa guna menunjukkan semangat komunitas China-Laos dengan masa depan bersama.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Vientiane. (XHTV)