ULAN BATOR – Ternak yang terjangkit penyakit lumpy skin disease(LSD) telah dimusnahkan di Mongolia timur, kata Menteri Pangan dan Pertanian Mongolia Zagdjav Mendsaikhan pada Selasa (16/11).
Ditandai dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening superfisial, serta beberapa nodul pada kulit dan selaput lendir, penyakit LSD telah menyebar ke tiga provinsi di wilayah timur negara tersebut.
“Sejauh ini, total 1.734 sapi dan banteng yang terinfeksi penyakit ini telah dimusnahkan,” kata Mendsaikhan dalam sebuah pernyataan.
“Kami telah menggunakan vaksin virus cacar domba untuk ternak guna melawan penyakit yang disebabkan oleh virus ini,” katanya, menambahkan bahwa vaksinasi tersebut sangat efektif.
Penyakit ini belum pernah terjadi di Mongolia sebelumnya, menurut Otoritas Umum untuk Layanan Kedokteran Hewan.
Tahun ini, penyakit mulut dan kuku yang mematikan pada hewan berkuku belah seperti sapi, domba, dan babi dilaporkan di lebih dari separuh dari 21 provinsi di Mongolia.
Dengan sekitar 70 juta ekor ternak, sektor peternakan merupakan industri pilar bagi perekonomian Mongolia.
Negara tersebut tidak akan mengekspor daging sampai akhir tahun ini karena adanya penyakit hewan menular, kata Mendsaikhan pada Oktober.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ulan Bator. (XHTV)