BEIJING – Geliat industri kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) China, pasar mobil terbesar dunia, semakin bergairah berkat dukungan strategi rendah karbon dan permintaan yang melonjak di negara itu.
Di China, kepemilikan NEV mencapai 5,8 juta unit per akhir Mei lalu, mencakup sekitar setengah dari total global, tunjuk data dari Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM).
Pada periode Januari-September, penjualan NEV tercatat sekitar 2,16 juta unit, naik 190 persen secara tahunan (year on year), menurut data CAAM.
Pada September saja, produksi dan penjualan NEV masing-masing mencapai sekitar 353.000 dan 357.000 unit, keduanya mencatat pertumbuhan tahunan (year on year) sebesar 150 persen, tunjuk data CAAM.
Output dan penjualan NEV pada September mencatatkan rekor bulanan baru, kata asosiasi tersebut.
Konsumsi bahan bakar dan emisi dari mobil bertenaga bahan bakar tradisional menjadi tantangan berat bagi pertumbuhan rendah karbon.
Sektor NEV diharapkan dapat membantu China mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan netralitas karbon sebelum 2060.
Pada November tahun lalu, China meluncurkan rencana pengembangan industri NEV-nya untuk periode 2021-2035 yang bertujuan mempercepat transisi negara itu menuju pusat kekuatan otomotif.
Menurut rencana tersebut, proporsi NEV baru dalam penjualan kendaraan baru diperkirakan akan meningkat menjadi 20 persen pada 2025, dan kendaraan yang digunakan untuk transportasi umum akan sepenuhnya ditenagai listrik per 2035 mendatang.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service [XHTV]