KANDAHAR, Provinsi Kandahar, Helmand, dan Zabul di Afghanistan selalu dekat dengan jantung perdagangan global opium, dan kemudian heroin. Budi daya tanaman poppy telah dilarang, tetapi ini bukan untuk pertama kalinya. Hampir setiap pemerintahan di Afghanistan di sepanjang sejarah negara yang dilanda perang itu coba melakukan hal yang sama.
Masalah yang selalu menghantui para pemimpin negara itu adalah sangat terbatasnya cara alternatif untuk menghasilkan uang di wilayah pegunungan yang belum berkembang, dan bahwa keuntungan dari perdagangan opium jauh lebih besar dibanding apa yang didapat dari usaha legal lainnya.
“Stroberi dapat menjadi alternatif yang cocok untuk tanaman poppyjika otoritas pertanian mendukung para petani,” kata pejabat bidang pertanian Mohammad Allah Nuri. Permintaan akan stroberi terbilang tinggi dan cukup konstan, mendorong para petani di Distrik Dand, Arghandab, dan Zhari beralih ke budi daya buah itu.
“Kami telah menanam lebih dari 50 ekar (sekitar 202.343 meter persegi) stroberi dalam tiga tahun terakhir dan prosesnya terus mengalami peningkatan,” kata Nuri. “Para petani dapat memanen 150 kg stroberi dari lahan seluas 1 ekar (sekitar 4.046 meter persegi). Di pasar setempat, stroberi dijual dengan harga sekitar 200 afghani (1 afghani = Rp165) atau setara 2,5 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.355) per kg.”
Bagi Kandahar, yang telah dikenal sebagai penghasil buah delima, aprikot, persik, dan anggur, menanam dan mengekspor stroberi akan membuat provinsi di wilayah selatan itu menjadi semakin populer.
“Saya menanam stroberi di lahan seluas 5 ekar (20.234 meter persegi) di Zhari,” kata seorang petani bernama Aziz Ahmad Ahmadi kepada Xinhua baru-baru ini. “Saya memperoleh hingga 500.000 afghani (setara 5.688 dolar AS) dari tanah saya setiap tahunnya.”
Larangan membudidayakan tanaman poppyakan memaksa para petani mencari alternatif, dan direktorat pertanian tingkat provinsi akan memberikan dukungan, ujar Nuri. Dia menambahkan bahwa sejumlah petani di Kandahar juga telah beralih ke budi daya lebah dan produksi madu.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service