BANGKOK/KAIRO/ROMA, “Wisatawan China telah kembali,” kata Suchart, yang sudah hampir 10 tahun bekerja di sebuah toko kecil di Pantai Pattaya, tujuan wisata populer di Thailand selatan.
Sebelum merebaknya pandemi COVID-19 di Thailand pada awal 2020, mayoritas pelanggan di toko itu merupakan wisatawan China. Namun, penutupan pantai akibat pandemi menjadi pukulan berat bagi usaha kecil yang menyewakan kursi pantai dan perahu motor (speedboat) itu.
Presiden Asosiasi Perhotelan Thailand Marisa Sukosol Nunbhakdi mengatakan kepada Xinhua bahwa pariwisata inboundThailand mengalami pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan berkat kembalinya wisatawan China.
Mulai 1 Januari hingga 23 April, lebih dari 737.000 pelancong China mengunjungi Thailand, menandai peningkatan 30 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu, menurut Kevalin Wangpichayasuk, Asisten Direktur Pelaksana Kasikorn Research Center, sebuah perusahaan riset yang menerbitkan laporan riset keuangan.
Wisatawan China mengunjungi tempat wisata Grand Palace di Bangkok, Thailand, pada 1 Mei 2023. (Xinhua/Wang Teng)
WISATAWAN CHINA YANG TELAH LAMA DINANTI
China adalah kontributor terbesar bagi sektor pariwisata outbounddengan 170 juta perjalanan, menghasilkan 253 miliar dolar AS (1 dolar = Rp14.703) bagi ekonomi global pada 2019, menurut laporan Forbes. Kendati demikian, pengeluaran wisatawan China menurun tajam setelah merebaknya pandemi COVID-19.
Sebelumnya pada tahun ini, China melonggarkan pembatasan perjalanan dan memulai kembali tur kelompok ke hingga 60 negara. Liburan Hari Buruh, yang merupakan liburan panjang pertama selama lima hari, akan berperan sebagai barometer pemulihan perjalanan outboundChina, kata sejumlah analis.
Pemesanan untuk tur ke luar negeri dari China Daratan meningkat lebih dari 18 kali lipat secara tahunan (year on year/yoy), dan jumlah pendaftaran untuk tur kelompok ke luar negeri pada awal Mei melonjak 157 persen dalam basis bulanan, menurut perkiraan perjalanan liburan Hari Buruh yang dirilis pada awal April oleh Ctrip, penyedia layanan perjalanan terkemuka di China.
“Kembalinya wisatawan China telah lama dinantikan di Italia, dan mereka membawa keuntungan besar bagi industri pariwisata kami,” kata Cristiano Varotti, Kepala Perwakilan Dewan Pariwisata Nasional Italia (ENIT) di China.
Seorang wisatawan China berpose untuk difoto di Colosseum di Roma, Italia, pada 1 Mei 2023. (Xinhua/Jin Mamengni)
Saat ini, rata-rata sekitar 10.000 wisatawan China tiba di Thailand setiap harinya, dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah, kata Wangpichayasuk dari Kasikorn Research Center Thailand dalam wawancara tertulis dengan Xinhua belum lama ini.
Wangpichayasuk memperkirakan bahwa jumlah wisatawan China akan melampaui jumlah wisatawan dari negara-negara lain pada 2023, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelum pandemi.
Meski terdapat peningkatan dalam jumlah wisatawan China ke destinasi-destinasi terdekat seperti Thailand, peningkatan jumlah wisatawan China yang signifikan belum dilaporkan di tempat-tempat wisata yang lebih jarang dikunjungi.
Antonija Buntaj, seorang pemandu wisata di Zagreb, ibu kota Kroasia, telah melayani dua kelompok wisatawan China sejauh tahun ini, dengan masing-masing kelompok terdiri dari sekitar 35 pelancong.
“Saya sepenuhnya yakin bahwa tahun ini atau tahun depan, kita bisa melihat rekor baru dalam jumlah wisatawan China di Kroasia, yang berarti bisa terdapat lebih dari 300.000 pengunjung China per tahunnya, seperti sebelum pandemi,” kata Buntaj.
BERKAH BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Sebelum merebaknya pandemi, rata-rata tingkat hunian hotel di Thailand mencapai 71 persen pada 2019, dan kemudian anjlok hingga 9 persen selama pandemi.
Dengan perkiraan arus masuk turis China tahun ini, Nunbhakdi memprediksi bahwa angka tersebut akan mencapai 60-65 persen tahun ini.
Sementara itu Abbas Sayed (38), yang sedang sibuk mempersiapkan perjalanan bagi wisatawan China ke Piramida Giza dan kuil Abu Simbel di Provinsi Aswan, Mesir selatan, mengatakan bahwa kedatangan kembali wisatawan China ke Mesir memberi “pengaruh positif” terhadap pendapatannya sejauh tahun ini.
“Kami terutama senang melayani rombongan wisatawan China, karena hubungan kedua negara kami sangat baik … dan wisatawan China senang mengikuti beragam kegiatan, yang meningkatkan pendapatan kami,” kata Amr Titi, seorang pemandu wisata Mesir yang mendampingi rombongan dari Provinsi Guangzhou di China selatan ke Piramida Giza pada liburan Hari Buruh.
Seorang seniman Mesir menampilkan tarian rakyat tradisional untuk menyambut wisatawan China di Bandar Udara Internasional Kairo di Kairo, Mesir, pada 20 Januari 2023. (Xinhua/Sui Xiankai)
Dengan lebih banyak wisatawan China diperkirakan akan melakukan perjalanan ke luar negeri, kalangan bisnis dan pemerintah setempat bersiap untuk menyambut kedatangan mereka.
“China adalah salah satu pasar terpenting yang dapat diandalkan Mesir untuk meningkatkan jumlah pelancong,” kata Mohamed A. Salama, Kepala Sektor Kantor Pariwisata Internasional di Otoritas Promosi Pariwisata Mesir, badan promosi di bawah Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir.
Semakin banyak operator perjalanan di Mesir telah mengajukan permohonan ke otoritas promosi itu untuk bekerja di pasar China, menurut Salama.
Dalam persiapan untuk menyambut kembalinya wisatawan China ke Italia, Varotti mengatakan dia dan rekannya telah bekerja dengan sangat giat.
“Kami telah menginvestasikan banyak waktu dan sumber daya dalam ekosistem digital China dan platform media sosial untuk mempromosikan Italia, serta bekerja sama dengan agen perjalanan daring … Kami juga mendukung agen perjalanan China untuk mengembangkan produk yang lebih baik dan memperkenalkan destinasi baru di Italia dalam katalog,” kata Varotti. [Xinhua]
(Reporter video: Peng Zhuo, Zhao Xiaona, Zhang Boning, Liu Chang, Deng Min, Lin Hao, Wang Yuanyuan, Kang Wenjun, Zhu Yubo, Chen Hao, Attila Volgyi, Wang Feng, Yang Yiran, Yao Bing, Yu Fuqing; Editor video: Liu Yutian, Luo Hui, Jia Xiaotong, Wang Han)