WARTABUANA – Mata uang China renminbi (RMB), atau yuan, berhasil mempertahankan posisinya sebagai mata uang paling menarik kelima untuk pembayaran global berdasarkan nilai pada Januari, namun dengan pangsa yang lebih besar sebagai mata uang pembayaran global, demikian disampaikan Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), penyedia layanan pesan keuangan global.
Pada Januari, pangsa renminbi dalam pembayaran global mencakup 2,42 persen, naik dari 2,15 persen pada periode yang sama tahun 2019, menurut laporan bulanan yang dirilis oleh SWIFT.
Nilai pembayaran renminbi meningkat 21,34 persen bulan lalu dibandingkan dengan Desember 2020, sementara secara umum semua mata uang pembayaran turun 5,86 persen, lanjut laporan itu.
Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong merupakan pasar terbesar untuk transaksi renminbi offshore, dengan mencakup 75,93 persen, diikuti oleh Inggris, Singapura, dan Amerika Serikat, menurut laporan itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing. (XHTV)