JUDUL: Swedia dan Prancis sepakat perdalam kerja sama di bidang tenaga nuklir dan kehutanan
SHOOTING TIME: 30 Januari 2024
DATELINE: 31 Januari 2024
DURASI: 00:01:11
LOKASI: Stockholm
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan konferensi pers (Sumber: Kantor Pemerintah Swedia)
STORYLINE:
Swedia dan Prancis siap untuk menjalin kerja sama dalam bidang tenaga nuklir, kehutanan, dan keamanan, kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam kunjungan kenegaraannya ke Swedia pada Selasa (30/1).
“Kami telah memutuskan pedoman tertentu dalam hal memperdalam kerja sama kami di bidang tenaga nuklir, untuk menghapuskan karbon dioksida secara bertahap dan melangkah menuju ekonomi yang lebih netral karbon,” ujar Macron dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson.
Kerja sama dalam bidang tenaga nuklir merupakan hal yang penting bagi pemerintah Swedia, yang pada November tahun lalu mengatakan bahwa negara tersebut akan membangun output tenaga nuklir baru yang setara dengan 10 reaktor berskala besar pada 2045. Dua di antaranya diperkirakan akan beroperasi pada 2035.
Hutan juga penting untuk memerangi perubahan iklim dan melestarikan keanekaragaman hayati, ungkap Macron. Kedua negara memiliki area hutan yang luas, ujarnya, seraya menambahkan bahwa Prancis dapat belajar dari Swedia dalam hal kehutanan yang berkelanjutan.
Macron dan Kristersson juga membahas isu-isu keamanan sehubungan dengan krisis Ukraina dan situasi di Timur Tengah, serta aksesi Swedia ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) setelah Hongaria meratifikasi pengajuannya.
Macron mengatakan bahwa Swedia dan Prancis merupakan “pemain utama untuk menjangkau antariksa,” dan kapabilitas peluncuran kedua negara juga penting bagi Eropa.
“Kami telah sepakat untuk memperdalam kerja sama kami di bidang satelit dan survei iklim,” ujar Macron.
Kunjungan Macron selama dua hari tersebut, yang berlangsung hingga Rabu (31/1), merupakan kunjungan kenegaraan pertama Prancis ke Swedia dalam 24 tahun.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Stockholm.
(XHTV)