DAMASKUS – Suriah pada Kamis (2/2) menolak sebuah laporan baru-baru ini oleh sebuah badan pengamat bahan kimia antarpemerintah yang menuduh pasukan Suriah melakukan serangan kimia di dekat Damaskus pada 2018, menyebut laporan itu “dipolitisasi” oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu Barat-nya.
Laporan tersebut, yang dibuat oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons/OPCW) dimanfaatkan oleh AS dan sekutu Barat-nya untuk membenarkan serangan mereka terhadap Suriah yang diluncurkan hanya beberapa hari setelah tuduhan serangan kimia di pinggiran Douma di Damaskus timur lima tahun yang lalu, kata Milad Atiyeh, perwakilan tetap Suriah untuk OPCW, dalam sebuah konferensi pers di ibu kota Suriah itu.
MILAD ATIYEH, Perwakilan tetap Suriah untuk OPCW:
“Pada 14 April 2018, beberapa hari setelah tuduhan atas insiden Douma, AS, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan kejam ke Suriah dengan dalih yang keliru dan bahkan tanpa menunggu hasil investigasi atas insiden tersebut. Saat ini, negara-negara itu mendukung laporan ini … untuk memberikan lebih banyak tekanan politik, memberlakukan lebih banyak sanksi dan embargo pada rakyat Suriah, serta untuk mencegah Suriah melanjutkan proses rekonstruksi.”
Atiyeh mendesak OPCW untuk tidak jatuh ke dalam hegemoni AS dengan menjaga netralitas dan kredibilitasnya.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Damaskus. (XHTV)