MADRID – Pada Januari 2021, badai Filomena melanda wilayah yang luas di Spanyol bagian tengah dan utara, menyebabkan kekacauan dan kerusakan senilai jutaan euro setelah memicu hujan salju terburuk yang pernah dialami negara itu dalam beberapa dekade.
Badan meteorologi Spanyol AEMET telah memprakirakan badai tersebut, tetapi dikejutkan oleh tingkat kedahsyatannya. Namun, kini berkat kehadiran superkomputer Cirrus yang 10 kali lipat lebih kuat daripada pendahulunya, keterkejutan seperti ini tidak akan terjadi lagi.
CAYETANO TORRES, Koordinator untuk Informasi Meteorologi dan Klimatologi AEMET:
“Berkat resolusinya yang tinggi, model prakiraan yang dijalankan di superkomputer Cirrus, Harmonie-Arome, memberikan prakiraan dengan detail spasial dan temporal (di mana dan kapan) di level yang lebih tinggi, yang oleh karenanya, lebih akurat.”
Cirrus menerima dan memproses jutaan data dari satelit, stasiun pemantau cuaca dan hujan, radar, serta jaringan deteksi petir, bersama sumber-sumber lainnya.
CAYETANO TORRES, Koordinator untuk Informasi Meteorologi dan Klimatologi AEMET :
“Menggunakan model ini, fenomena dengan dimensi yang direduksi, yang dapat memengaruhi area yang kecil atau selama durasi yang pendek, dapat diprediksi secara lebih baik.”
CAYETANO TORRES, Koordinator untuk Informasi Meteorologi dan Klimatologi AEMET:
“Kami dapat menganggap prakiraan AEMET akurat selama lima hingga tujuh hari tergantung pada kondisi atmosfer, dan prakiraan tersebut cukup akurat tentang di mana dan kapan insiden akan terjadi.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Madrid. (XHTV)