WARTABUANA – Akhir tahun ini, tepatnya Kamis 5 Desember 2019 lalu, penerjun payung profesional tingkat dunia Naila Novaranti sukses melakukan skydiving di Benua Antartika sebagai penutup aksinya menaklukan 7 benua.
Dengan keahlian dan persiapan matang, , Naila berhasil melakukan aksi terjun payung tepat di atas Kutub Selatan Bumi sambil mengibarkan Bendera Merah Putih dari dari ketinggian 4.114 meter. Pada 16 November 2018 lalu, Naila juga sukses menaklukan ketinggian Gunung Everst, di Nepal.
Instruktur skydiving di 48 negara ini mengakui banyak kendala yang dihadapinya, mulai dari cuaca yang sangat dingin, lokasi yang bahayanya tapi tak terlihat serta masalah dropping zone atau tempat mendarat. Seluruh daratan Antartika tertutup es sehingga sulit mengetahui ketebalan lapisan es yang akan didarati.
Ritual penerjuan juga menggunakan pesawat De Haviland DHC-6 Twin Otter bermesin ganda bernama ILYUSHIN 1992. Pesawat dilengkapi skid pendarat untuk pendaratan di wilayah bersalju.
Target selanjutnya, wanita cantik ‘pembelah langit’ akan mengajak penerjun-penerjun profesional tingkat dunia untuk mencoba langit Papua dengan menaklukan puncak Gunung Cartenz.[]