JUDUL: Seruan perdamaian semakin intensif seiring berlarutnya konflik Israel-Hamas
SHOOTING TIME: Rekaman terkini
DATELINE: 3 Januari 2024
DURASI: 00:01:34
LOKASI: Beijing
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pemandangan di Gaza
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): AYMAN SAFADI, Menteri Luar Negeri Yordania
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): TANJA FAJON, Menteri Luar Negeri Slovenia
4. SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): PEDRO SANCHEZ, Menteri Luar Negeri Spanyol
STORYLINE:
Saat dunia merayakan tahun baru, masih belum ada tanda-tanda meredanya konflik antara Israel dan Hamas, dan dampaknya semakin meluas.
Pada 7 Oktober 2023, konflik bersenjata skala besar pecah antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 22.000 warga Palestina dan sekitar 1.200 warga Israel.
Isu Palestina-Israel menjadi fokus perhatian masyarakat internasional selama beberapa bulan terakhir.
Sejumlah pemimpin politik telah berulang kali menyerukan gencatan senjata dan perdamaian.
November 2023
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): AYMAN SAFADI, Menteri Luar Negeri Yordania
“Israel seharusnya tidak dapat menentukan nasib di wilayah ini. Israel tidak boleh dibiarkan terus menyeret kita ke dalam jurang perang. Sudah saatnya masyarakat internasional bertindak sesuai dengan kewajibannya di bawah hukum internasional. Sudah saatnya masyarakat internasional bertindak demi kepentingan perdamaian bagi semua warga Palestina dan Israel. Perang ini tidak membawa perdamaian bagi warga Palestina, dan tidak membawa perdamaian bagi warga Israel.”
November 2023
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): TANJA FAJON, Menteri Luar Negeri Slovenia
“Orang-orang di Gaza harus diizinkan untuk hidup secara damai dan bermartabat serta dengan cara yang aman di Gaza. Jadi tidak boleh ada pemindahan paksa, tidak boleh ada pemindahan penduduk Gaza. Ini jelas merupakan hal yang bisa kita sepakati bersama.”
Desember 2023
SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): PEDRO SANCHEZ, Menteri Luar Negeri Spanyol
“Kami membela hak setiap bangsa untuk hidup dan mempertahankan diri. Namun, dengan keyakinan dan nilai-nilai yang sama, kami juga harus menuntut diakhirinya kematian warga sipil di Gaza. Pada suatu saat selama masa legislatif, kita harus membahas pengakuan negara Palestina oleh pemerintah Spanyol.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing.
(XHTV)