JUDUL: Sektor manufaktur China alami peningkatan berkat inovasi yang didorong oleh AI
SHOOTING DATE: Rekaman terbaru
DATELINE: 29 Mei 2024
DURASI: 00:02:40
LOKASI: Beijing
KATEGORI: TEKNOLOGI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan sektor AI di China
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): CARL FEY, Profesor Ilmu Strategi di BI Norwegian Business School
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): BRENDAN AHERN, Chief Investment Officer (CIO) Krane Funds Advisors LLC
4. SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): STUART RUSSELL, Profesor Teknik Elektro dan Ilmu Komputer di Universitas California Berkeley
STORYLINE:
China masih berada di barisan terdepan dalam hal inovasi manufaktur dengan serangkaian inisiatif percontohan baru.
Laporan kerja pemerintah untuk tahun ini mengungkap sebuah inisiatif AI Plus yang dirancang untuk memperluas ekonomi digital dan memodernisasi sektor manufaktur.
Sejumlah pengamat internasional membagikan pandangan mereka soal pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di China.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): CARL FEY, Profesor Ilmu Strategi di BI Norwegian Business School
“AI benar-benar mengubah cara kerja bisnis. Sebagai contoh, di Hefei, Midea Group yang memproduksi alat pengering pakaian, mereka telah memasang AI di pabrik mereka untuk mendengarkan profil suara mesin cuci yang sedang beroperasi. Mereka berhasil menurunkan tingkat kecacatan sebesar 30 persen. Contoh lain yang menunjukkan bagaimana AI dapat membantu muncul dari Haier Group dan aktivitas mereka di Tianjin. Di sana, mereka memiliki sebuah pabrik di mana mereka memanfaatkan Internet of Things(IoT) pada AI untuk menghubungkan semua mesin mereka yang beragam. Dan mereka memiliki sistem AI untuk meminimalkan penggunaan listrik. Hasilnya, mereka dapat memangkas penggunaan energi sekitar 35 persen.”
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): BRENDAN AHERN, Chief Investment Officer (CIO) Krane Funds Advisors LLC
“Peningkatan manufaktur sedang berlangsung di China. Kita melihat banyak perusahaan teknologi yang memiliki keahlian serta AI atau mahadata (big data) atau komputasi awan menjual layanan tersebut, menjual keahlian itu kepada badan usaha milik negara (BUMN) atau perusahaan manufaktur. Jadi, kita melihat ada pergerakan elemen yang sangat menarik dan dinamis dalam perekonomian China.”
SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): STUART RUSSELL, Profesor Teknik Elektro dan Ilmu Komputer di Universitas California Berkeley
“Ada sejumlah raksasa teknologi, (yaitu) Baidu, Alibaba, Tencent. Dan mereka membuat banyak kemajuan, lalu ada pula banyak perusahaan spesialis. Saya rasa prospek AI China sangat cerah. Orang-orang akan memanfaatkan AI untuk mendongkrak tingkat inovasi di bidang ilmu pengetahuan, seni, musik, literatur, atau semua bidang tersebut. Saya rasa kita akan melihat kemunculan berbagai bentuk seni baru yang dapat difasilitasi oleh AI. Potensinya sangat besar di semua bidang.”
Menurut data dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China, industri inti kecerdasan buatan di China mencapai nilai yang luar biasa, yakni 578,7 miliar yuan (1 yuan = Rp2.220) atau sekitar 80 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.095) pada 2023. Industri ini ditopang oleh ekosistem yang terdiri dari 4.400 lebih perusahaan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing.
(XHTV)