Video: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada 23 Juni 2022 menyerukan pendanaan berkelanjutan bagi badan PBB untuk pengungsi Palestina. (Xinhua)
Krisis Ukraina menarik perhatian dunia. Namun, konflik Israel-Palestina dan penderitaan para pengungsi Palestina tidak boleh dikesampingkan, kata Antonio Guterres.
PBB, 24 Juni (Xinhua) — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (23/6) menyerukan pendanaan berkelanjutan bagi badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Badan tersebut, yang secara resmi dikenal sebagai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East/UNRWA), terus-menerus mengalami kekurangan dana. Dalam 10 tahun terakhir, kebutuhan para pengungsi Palestina telah meningkat, sementara dana mengalami stagnasi, kata Guterres dalam sebuah acara janji PBB untuk badan itu.
UNRWA telah berupaya keras untuk mengatasi kekurangan dana tahunan melalui beberapa efisiensi program. Namun itu saja tidak dapat menyelesaikan masalah, ujarnya.
Guterres mengutarakan seruan ganda kepada negara-negara anggota PBB, yakni untuk berjanji membuat kekurangan dana UNRWA menjadi nol pada tahun ini dan untuk memosisikan badan tersebut pada pijakan keuangan yang kokoh.
Seruan kedua tersebut membutuhkan rencana jangka panjang untuk menstabilkan pembiayaan UNRWA dan bersama-sama mencapai pendanaan yang cukup, dapat diprediksi, dan berkelanjutan, ujar sekjen itu. “Jutaan pengungsi Palestina mengandalkan kita untuk meringankan penderitaan mereka dan membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik. Kita tidak boleh mengecewakan mereka.”
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara dalam sebuah acara janji PBB untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East/UNRWA) di Markas Besar PBB di New York City pada 23 Juni 2022. (Xinhua/UN Photo/Manuel Elias)
Krisis Ukraina menarik perhatian dunia. Namun, konflik Israel-Palestina dan penderitaan para pengungsi Palestina tidak boleh dikesampingkan, tambahnya.
“Saya tegaskan kembali pentingnya mengejar upaya perdamaian guna mewujudkan visi kedua negara, yaitu Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam damai dan keamanan, dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara. Namun hingga saat itu tiba, UNRWA tetap berperan penting dalam mendukung mereka yang membutuhkan,” kata sang sekjen.
Membantu para pengungsi Palestina merupakan masalah keadilan. Namun, itu juga akan menjadi penghalang bagi berkembangnya ekstremisme, terorisme, dan berbagai ancaman lainnya, ujar Guterres.
Berinvestasi di UNRWA berarti berinvestasi dalam stabilitas kawasan tersebut. Itu berarti berinvestasi dalam kesejahteraan ekonomi dan sosial para pengungsi Palestina serta memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Itu berarti berinvestasi dalam masa depan melalui pendidikan. Itu juga berarti menghormati komitmen masyarakat internasional untuk pengungsi Palestina dan hak-hak mereka hingga sebuah solusi politik yang adil dan kokoh ditemukan, imbuh sekjen itu.
UNRWA, yang saat ini membantu sekitar 5,6 juta pengungsi Palestina dan keturunan mereka di Yordania, Lebanon, Suriah, serta di Tepi Barat dan Gaza, didanai hampir seluruhnya oleh kontribusi sukarela dari negara-negara anggota PBB. [Xinhua]